Monorel
Oleh: Taufan S. Chandranegara, praktisi seni, penulis
Sudah sarapan? Sudah minum teh hangat? Sudah ngopi? Lantas berjalanlah kereta pagi ketujuan baik apapun itu. Beragam kendaraan umum maupun kendaraan pribadi membawa kabar berita sebagaimana seharusnya. Melaksanakan pekerjaan sesuai kehendak termaktub dalam kewajiban. Cakep.
Maka meriahlah kehidupan publik saling menyapa di antara tugas-tugas suatu perjalanan. Melihat pemandangan ekosistem horizon langit, kejadian alami kehendak fitrah telah ditentukan, lantas manusia belajar berbagai hal bertemu istilah pertumbuhan keilmuan, lahir ilmuwan, sastrawan, budayanwan all in one manfaat.
Berkarya untuk kepiawaian pengetahuan individual atau kelompok tentu bermanfaat untuk publik secara luas berbagai keilmuan bertemu di lingkar universal menjalin komunikasi antar kehidupan. Lantas gayahidup tampil bak ragam lukisan penuh warna cerah ceria riang gembira puji syukur melangit.
Seiring suara-suara unik makhluk di hutan malam. Suara-suara indah penanda pagi awal baru perjalanan. Ramailah komunikasi penciptaan berkah bagi kehidupan bertemunya arena acuan tatacara budaya, beragam warna bahasa, tradisi, cermin bagi sesama. Hingga berita media mengabarkan korupsi triliun nongol lagi. Ehem.
Hah! Korupsi apa lagi. Korupsi uang negara milik publik. Iya dong. Tak ada publik kan tak ada negara. Hal esensial itu apakah dipahami kaum koruptor. So pastilah mereka paham kan sekolahnya tinggi-tinggi, hebat-hebat, itu sebabnya pula layak menjadi pejabat tinggi anu atau itu. Oh begitu ya.
Lah iyalah hai. Sayang sekali ya sekolah tinggi kalau tak amanah. Anehkah perilaku korupsi itu? Enggak tau deh. Tanya ke siapa ya? Bertanyalah pada sunyi, sebab di keramaian belum tentu bertemu jawaban. Bisu gituloh. Why? Enggak tau deh. Mungkin korupsi merupakan produk maling dalam bisu kait berkait. Wah!
Mengapa bisa terjadi? Enggak tau deh. Loh kenapa? Ya memang begitu. Setelah korupsi baru ketahuan. Oh! Bongkar dong. Dibongkar malah nongol lagi korupsi kelas gajah, lebih gigantik dari kelas kakap. Sekalipun telah ada undang-undang anti korupsi berikut junto pasal-pasal pidananya. Solusinya? Bobo manis aja. Gong!
***
Jakartasatu, Mei 21, 2024.
Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.