Cintaku Untuk NKRI Pancasila

Oleh: Taufan S. Chandranegara, praktisi seni, penulis.

Luar biasa ada koruptor termuda berusia 24 tahun di negeri ini konon, hebat. Bangga sekali ya kaum tuyul koruptor atas reputasi regenerasi secepat kilat. Triliun lagi. Muda, triliun plus bergelar hebat; koruptor termuda. Gini deh, pasang semua tampang tuyul koruptor itu di seluruh media. Apa negara punya keberanian?

Agar rakyat tahu. para tuyul telah nyopet hak-hak publik. Benar ada aturan mengatur tata kelola undang-undang anti korupsi, tapi kenapa kian hari koruptor semakin hebat kinerja profesi manipulatifnya. Terlihat bagai bikin kue apem. Wus! Korupsi lagi. Apa sebabnya. Apakah sudah dicari dengan sahih penyebab mudah korupsi.

Belum atau ogah atau enggan barangali. Karena KPK selalu berhasil lewat OTT ya? Sangat baik-benar. Namun apa setiap lembaga birokrat tidak punya cara pencagahan korupsi. Agar tak selalu kecolongan lagi. Kalau selalu kecolongan oleh oknum berniat korupsi lantas birokrasi tak mampu melihat cermatkah. Kenapa ya.

Seru banget deh. Melihat pertumbuhan korupsi berbagai versi;  hamba hanyalah rakyat jelata bisa apa, kalau negara masih lemot berhadapan dengan kaum koruptor. Badan pengawas korupsi di lembaga terkait ngapain aje. Sebetulnya ada enggak sih badan pengawas korupsi-perlembaga birokrat. Ada tiada atau tiada ada.

Kalau negara hanya mengadalkan kekuatan kinerja KPK plus lembaga keadilan hukum setara terkait, rawa-riwi sana-sini lama kelamaan mereka akan kehabisan energi. Kewajiban negara menyediakan teknologi tercanggih untuk mendeteksi tindak pidana korupsi. Susah ya bikinnya. Oh! Maaf. Belum ada biayanya ya, ehem.

Ini NKRI Pancasila. Apakah gerakan anti korupsi sudah berdasarkan kekuatan Pancasila Sakti. Kalau sudah.; Kenapa lemot amat. Lagi-lagi kecolongan. Gerakan kaum tuyul koruptor lebih bergegas bernas ajaib menggaib canggih patgulipat abakadabra bimsalabim. Lah! Pripun niku nggih.

Kekuatan Lima Sila, mampu menjaga kedaulatan negara-bangsa plus Sang Dwiwarna. Tegas. Tegap. Pagun Berkibar. Nah, itu kekuatan negara untuk memberantas kaum tuyul koruptor. Gaspol! Gunakan seluruh kekuatan negara valid. Berantas! Cepat. Tanggap. Tidak perlu menunggu darurat. Keburu banjir bandang loh Den Bagus.

Ya Ilahi. Semoga NKRI Pancasila, negeri hamba ini kuat bertahan dari serangan virus kriminal koruptor culas. Hamba hanya bermunajat. Bersujud, memohon kekuatan hanya pada-Mu. Ya Al’Khalik Sang Maha Rahman. Amin.  

***

Jakartasatu, Juni 13, 2024.

Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.