MENGAPA G20 PASANG TARGET “JETPP” (PROGRAM EMISI) UNTUK INDONESIA ?

Oleh : Ahmad Daryoko
Koordinator INVEST.

Susah untuk mengatakan G20 bukan bagian dari “Globalisasi” Kapitalis dan “OBOR” Komunis, yang kemudian bersatu dalam gerakan dunia bernama “Freemasonry”. Yang kemudian sama-sama “menjebak” Negara-negara berkembang dalam “cengkeraman” nya !

I. SETTING ENERGY INDONESIA MENJADI KORBAN FREEMASONRY.

Indonesia tidak berbeda dengan Kamerun dan Philipina (nantinya) yang Sektor Ketenagalistrikan nya telah menjadi “mangsa” Perusahaan Negara-Negara Barat seperti GE, Siemens, EDF, Mitsubishi, Marubeni, ARREVA dst serta Perusahaan China seperti Shenhua, Huadian, Chengda, Chinadatang, Shinomach, CNEEC, Merryland dll. Yaitu tarif listrik telah tunduk dengan aturan/permintaan Perusahaan-Perusahaan Freemasonry itu sementara rakyat nya merana menjadi rakyat miskin akibat kelistrikan yang sudah di “jajah” Aseng/Asing dan China Lokal (kalau di Indonesia disebut Taipan 9Naga ).

II. SETELAH HARUS IKUTI “LOI” DAN “PSRP” SAAT INI PLN (PEMERINTAH INDONESIA) HARUS TUNDUK KPD PROGRAM “JETPP” !

“JETPP” singkatan dari “Just Energy Transisition Partnership Program” hasil Pertemuan G20 di Nusa Dua Bali yang merupakan Program Besar G20 di Emisi Energy Global. Namun demikian semuanya tidak terlepas dari “modus” Negara-negara besar tersebut untuk merebut System Kelistrikan di Indonesia setelah lama di “incar” nya !

Betapa tidak ? Karena setelah secara pelan Indonesia menerapkan strategi “Suntik Mati” PLTU bagi pengurangan pemakaian batu baranya, kemudian dipaksa 2060 harus selesai.

Dan semua itu di dahului dengan “tersingkir” nya operasional 25.000 MW PLTU PLN oleh PLTU IPP (data Seminar Kalangan Serikat Pekerja Anak Perusahaan Pembangkit PLN yaitu SP PJB dan PP IP dengan Pembicara Utama IR. Djiteng Marsudi Mantan DIRUT PLN tahun 1998).

Dan tiba2 G20 pada Presidensi Meeting Nopember 2022 menyediakan dana AS$ 20 Miliar guna pembiayaan “Suntik Mati” PLTU PLN ! Dan bila biaya Suntik Mati itu sebesar AS$ 1juta/MW maka semuanya menjadi “pas” untuk biaya “Suntik Mati” 25.000 MW PLTU PLN tersebut ! (Kekurangan dana bisa diminta partisipasi dari “Peng Peng” seperti JK, Dahlan Iskan, Luhut Binsar P, Erick Tohir, Sandi Uno dst yang selama ini telah menunjukkan “ambisi” nya menguasai PLN ).

III. KESIMPULAN.

Semuanya tidak ada yang kebetulan ! Semua telah di skenariokan ! Termasuk Pertemuan “Presidensi” G20 yang diadakan tanggal 15 dan 16 Nopember 2022 di Nusa Dua Bali. Yang kemudian memberikan “Target” ke Indonesia berupa pencapaian “Just Energy Transisition Partnership Program” (JETPP) yang harus selesai 2060 !

BOGOR, 16 JUNI 2024.