Foto: Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas saat menjadi pengkhotbah di hari raya Iduladha, 17 Juni 2024, di lapangan parkir Lotte Mart Alam Sutra, Pakulonan, Serpong Utara, Tangerang, dok. Istimewa

JAKARTASATU.COM– Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah Busyro Muqoddas menjadi pengkhotbah di hari raya Iduladha, 17 Juni 2024, di lapangan parkir Lotte Mart Alam Sutra, Pakulonan, Serpong Utara, Tangerang.

Busyro memberikan judul pada khotbahnya: “Mutiara Hikmah Iduladha: Contoh Kepemimpinan Nabi Ibrahim untuk Bangsa Indonesia”.

Berikut isi lengkap khotbahnya:

Assalaamu’alaikum wr wb

اْلَحْمُدهلِلهالَّهذْيأَْرَسَلَرُسْولَههباْلُهَدىَوهدْيهناْلَحِّقهليُْذهَرُه َعلَىالهِّدْيهنُكهلِّهَوَكفَىهباللهه ه

َش ه ه ْي ًد ا * أ َ ْش َه ُد أ َ ْن َلَ هإ ل ه َ هإ َّلَ الله ُ َو أ َ ْش َه ُد أ َ َّن ُم َح َّم َد ا ل َّر ُس ْو ُل الله ه * أ َ ل ل ِّ ُه َّم َص ه ِّل َو َس هل ِّ ْم َع ل ى َع ْب هد َك َو َر ُس ْو هل َك ُم َح َّم ٍد َو َع ل َ ى أ َ هل ه ه َو َص ْح هب ه ه َو َم ْن ت َ هب َع ه هب هإ ْح َس ا ٍن هإ ل َ ى َي ْو هم ا ْل هق َي ا َم هة * أ َ َّم ا َبْعُد*فََيا هعَباَداللهه *أُو هصْيُكْم َونَْف هس ْيهبتَْقَواللههفَقَْدفَاَزاْلُمتَّقُْو َن

ََََََِّْ أللهُأْكَبُرأللهُأْكَبُرأللهُأْكَبُرلَإله هإهلَاللهُأللهُأْكَبُرأللهُأْكَبُر َوهلِلهال َحْمُد

Kaum Muslimin dan Muslimat Yang Dirahmati Allah.

Pertama-tama, marilah kita senantiasa bersyukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, yang senantiasa menganugerahkan nikmat-Nya kepada kita dan bangsa kita. Begitu besar dan tak terbatas nikmat itu sehingga tidak mungkin kita mampu menghitungnya. Maka marilah kita tingkatkan kualitas kesyukuran kita dengan cara menyempurnakan kualitas ketaatan, kedisiplinan dan keikhlasan beribadah kita ke hadirat Allah SWT seraya merenungi peringatan Allah SWT di dalam Al-Quran, surat Ibrahim ayat 7:

َواهْذتَاَذََّنَربُُّكْملَِٕىْن َشَكْرتُْمَلََهزْيَدنَُّكْمَولَِٕىْنَكفَْرتُْماهَّن َعذَابهْيلََشهدْيٌد

(Ingatlah) ketika Tuhanmu memaklumkan, “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu, tetapi jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), sesungguhnya azab-Ku benar- benar sangat keras.”

I.Renungan Hakekat ‘Iedul Qurban.

Alhamdulillah, pada hari ini, 10 Dzulhijjah 1445 Hijriyyah bertepatan dengan tgl 17 Juni th 2024 hari ini, umat Islam se dunia merayakan hari raya Qurban. Dalam hari ini pula dan 3 (tiga) hari kedepan (hari tasyriq), umat Islam yang sedang dianugerahi kecukupan rezeki, diwajibkan untuk menyembelih hewan kurban sebagai wujud dan bukti kesyukuran dan ikhlas kita atas ni’mat yang dianugerahkan Allah SWT. Menegakkan solat dan berkurban adalah cara Allah SWT untuk mendidik hambaNya sebagaimana tersebut dalam Al-Qur’an surat Al Kautsar (ayat: 1-2) yang artinya:

Sesungguhnya Kami telah memberimu (Nabi Muhammad) nikmat yang banyak. Maka, dirikanlah salat karena Tuhanmu dan berkurbanlah!

ََََََّْٰۗ ْ اهنآ ا ْعط ْين َك ال َكوثر ف َص ِّل هلربِّ َك وان َحرۗ

َْهَهَْ

Dalam kesempatan yang mulia ini, mari kita menggali tentang “apa mutiara hikmah dan makna” Ibadah Solat ’Iedl Qurban dan makna dibalik perintah Allah SWT SWT terhadap Nabi Ibrahim untuk “menyembelih” Ismail anaknya sendiri. Apa “makna simbolik” dari perintah menyembelih itu? Mari kita telaah ayat-ayat dari Al-Qur’an al Karim:

1. Dikisahkan dalam Al-Qur’an tentang permohonan Nabi Ibrahim untuk memperoleh anak yang soleh sebagaimana tersebut di dalam surat As Shaaffat (ayat :100).

ر ب َ ه ب ه ل ي ه م َ ن ا ل ّٰص ه ل ه ح ْ ي َ ن

(Ibrahim berdoa,) “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (keturunan) yang termasuk orang-orang saleh.”

2. ).Allah mengabulkan doanya sebagaimana disebutkan dalam surat yang sama pada ayat ke 101 :

فََب َّشْرٰنهُ هبغُٰلٍم َحهلْيٍم

Maka, Kami memberi kabar gembira kepadanya dengan (kelahiran) seorang anak (Ismail) yang sangat santun.

3. ) Kegembiraan Nabi Ibrahim atas anaknya (Ismail) adalah lambang kecintaan yang murni seorang “Bapak terhadap Anak” . Namun Allah swt menguji iman dan ketaatan Nabi Ibrahim dengan turunnya perintah Allah untuk menyembelih Ismail itu. DiperintahkanNYA kepada Ibrahim sebagimana tersebut di dalam Al Qur’an, surat As Shaaffat ayat (102).

فَلَما َبلَ َغ معهُ الس ْعي قَا َل ٰيبُنَي اه هنِّي اَ ٰرى هفى ا ْلمنَام اَنهِّي اَ ْذ َب ُح َك فَا ْن ُظر ماذَا تَ ٰر َۗى ََََََّّّْٓ َهْٓ َْ

َُْٓۖۤ قاَلٰياََب هتافعْلماتُْؤمرستَجُدهنياهْن َشاَءاللّٰ همَنال ّٰصبرْيَن

ََََُهْٓ ُّٰ هه

Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata, “Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.”

4).Ketika Nabi Ibrahim hampir saja melaksanakan perintah Allah itu, maka dengan Ke-Maha KekuasaanNya, Allah Yang Maha Rahman (Pengasih) dan Maha Rahim (Penyayang) membalas ketaatan, kesabaran dan kecintaan Nabi Ibrahim terhadap Allah. Yaitu dengan mengganti Ismail dengan seekor domba yang besar.

َوفََدْيٰنهُهبهذْبحٍ َعهظْيٍم

Kami menebusnya dengan seekor (hewan) sembelihan yang besar.( Surat As Shaaffat, ayat : 107 ).

Dan dikemudian hari Ismail dengan mukjizat Allah, menjadi seorang Nabi.

ٰ َوتََرْكنَا َعلَْيههفىاْلَهخهرْيَنۗ

Kami mengabadikan untuknya (pujian) pada orang-orang yang datang kemudian (Surat Ash-Shaffat ayat 108).

Saudaraku Kaum Muslimin Muslimat yang dirahmati Allah. II.Mutiara Hikmah dan untain makna dari kisah Nabi Ibrahim.

Kisah di atas telah memberikan pelajaran dan lambang (symbol/ tamsil) bagaimana “metoda/cara” Allah memberikan pendidikan kepada kita sebagai umat dan sekaligus kepada bangsa Indonesia .

Di antara mutiara hikmah yang maknawi itu adalah:

1.).Pentingnya pemahaman yang mendalam tentang rasa syukur atas nikmat yang terus menerus dilimpahkan Allah kepada kita dan bangsa ini. Sikap syukur diwujudkan dengan menegakkan kewajiban solat- yang hakekatnya- adalah menjadi kebutuhan ruhaniyah untuk kesehatan mental spiritual kita sebagai umat manusia. Sekaligus dengan berkorban atas harta berupa kecukupan/kelimpahan rezeki finansial untuk menumbuh kembangkan rasa solidaritas sesama dan kepekaan sosial kemasysrakatan dengan meyembelih hewan kurban.

Dalam arti luas,rezeki mencakup aspek (kesehatan,sumber daya alam yang melimpah dinegeri ini seperti migas,nikel,timah, batu bara,emas, biji pasir besi dan sejumlah besar kekayaan di dalam laut dan jenis kekayaan lainnya). Rezeki termasuk pula berupa masyarakat yang jujur,relijius,polos, saling menolong untuk amal kebajikan sebagai modal besar suatu bangsa. Semua itu hakekatnya adalah bersumber dan berasal dari Allah SWT.Yang pada saatnya kelak akan tiba saatnya kita pertanggung jawabkan kehadiratNya.

Berkorban tidak berhenti dan sebatas berkorban berupa hewan kurban pada hari Idul Qurban. Berkorban juga mengandung makna :

a) agar kita membakar sifat-sifat kebinatangan (srakah,rakus, tamak, bengis,keji dst).

b) Membuang jauh perilaku memangsa pihak lain sebagaimana pepatah “homo homini lopus=serigala kuat memangsa serigala lemah “ dengan permainan fitnah/hoax politik/berita menyesatkan masyarakat.

c) Membakar sifat egois yaitu merasa paling benar,kuasa, digdaya dan sifat nepotisme dinasti keluarga maupun kelompok sempit. Yaitu dengan meng-unggul-unggulkan keluarga dan/atau kelompok eksklusif bisnis dan politiknya tanpa menyadari adanya kelemahan fatal dan kekurangan pada keluarga dan kelompoknya. Pula tidak kasatria melihat kejujuran, kepandaian, kepemimpinan orang lain yang jauh mengungguli diri, keluarga dan kelompoknya.

Mentalitas, budaya dan praktek nepotisme kelompok politik telah terbukti justru mengorbankan pihak lain termasuk rakyat yang berhak untuk dipimpin oleh mereka yang Cerdas, Jujur, dan teruji kepemimpinannya. Nepotisme jelas merusak demokrasi dan bertentangan dengan prinsip Hak Asasi Manusia warga negara yang memiliki hak yang sama di depan hukum untuk berperan didalam pemerintahan/ memimpin negara dan bebas dari perlakuan dan tindakan diskriminatif ( UUD Th 1945, pasal : 28 I).

Cara pandang dan sikap fanatic buta terhadap kelompok, jelas selama ini telah mengakibatkan “ketidak-adilan ekonomi,politik dan hukum”.

2).Nabi Ibrahim adalah sosok pemimpin umat dan pemimpin bangsa yang sangat menghargai “cara dialog” dengan “generasi muda” yang disimbulkan oleh Ismail. Ibrahim memberi contoh “regenerasi dan kaderisasi terhadap kaum muda ( generasi milenial/Gen Z/Gen A dalam pengertian kekinian).

Dan sekaligus Ismail adalah pemberi lambang contoh “generasi muda yang taat patuh pada perintah Allah dan Ibrahim sebagai ayahnya”.

Allah telah memberi lambang perumpamaan (amthal), bahwa Ismail bukanlah sosok generasi muda pengekor fanatik eksklusif/muqollid politik (kekuasaan). Ismail menjadi lambang percontohan di dalam Al- Qur’an tentang model ideal Sosok Anak Soleh, yang taat patuh terhadap sosok orang tuanya,disebabkan orang tua dilihat anak sebagai sosok jujur, soleh dan patuh terhadap Allah SWT sehingga pantas diteladani dan ditaati perintahnya.

3). Ibrahim adalah contoh lambang Pemimpin yang rela dan tulus-ikhlas mengorbankan atas egonya. Bayangkan bagaimana rasa kasih sayang beliau terhadap anaknya, tiba-tiba diperintah Allah untuk menyembelihnya. Namun, Ibrahim begitu taat dan patuh atas perintah Allah diatas. Ternyata perintah menyembelih itu merupakan cara Allah menguji Ibrahim sejauhmana tingkat dan kualitas ketaatannya kepadaNya.

Kaum Muslimin/Muslimat yang berbahagia:

Mari kita renungi sejenak dari kisah ini untuk kita seluruhnya terutama untuk saudara kita yang sedang mengemban amanat mulia . Yaitu mereka yang berada di Pemerintah,DPR/Parpol, DPD, KPU, POLRI,KEJAKSAAN, HAKIM,TNI) perlu untuk :

A.)Meneladankan secara nyata,cerdas dan tulus kepada rakyat tentang praktek keikhlasan berkorban untuk rakyat. Pejabat Publik adalah pemangku kepentingan rakyat,dipilih dan dibeayai oleh rakyat. Bukan sebaliknya rakyat dijadikan korban sebagai “sapi perah politik “ dalam setiap pemilu dan pilkada .Termasuk mendatang di bulan Nopember th 2024. Yaitu rakyat diperas suaranya dengan praktek suap. Hukum Islam jelas dan tegas mengharamkan suap sebagaimana hadits :

َعْناْبهن ُعَمْر َعهنالنَّبهيصلىاللهعليهوسلِّم-“الَّراهشيوالُمْرتِّهشيفهيالنَّاهر.

(رواه الطبراني).

Dari Ibnu Umar dari Nabi Muhammad -shallallahu ‘alaihi wa sallam- bersabda, “Penyuap dan yang menerima suap berada di neraka”. (HR. Thabrani).

Suap dan sejenisnya jelas telah merobek-robek akhlak dan moral rakyat secara massif yang hakekatnya merupakan pelanggaran Hak Asasi Manusia Rakyat Indonesia. Suap, apalagi yang dilegalkan adalah bukti penistaan terbuka atas Pancasila dan Pembukaan UUD Th 1945 serta penghinaan nyata atas martabat rakyat.

Rakyat butuh keadilan ekonomi melalui tata kelola sektor pertanian, pertambangan, pengembangan ekonomi lapis bawah dan menengah.Rakyat butuh keadilan politik melalui pemilu dan pilkada yang jujur,adil dan bebas suap. Dan rakyat memerlukan pemimpin daerah dan wakil -wakil rakyat dari tingkat daerah dampai dengan pusat yang memiliki “rekam jejak kejujuran dan keunggulan akhlak,kecerdasan dan pengalaman memimpin yang berpihak terhadap rakyat terutama kaum pribumi Indonesia “.

Model kepemimpinan karbitan dewasa ini saatnya segera dibuang karena bertentangan dengan prinsip kesetaraan dan martabat rakyat yang berhak untuk ikut serta memimpin secara jujur kompetitif konstruktif. Model pemimpin karbitan juga merupakan penistaan terhadap moralitas demokrasi (Pemerintahan oleh,dari dan untuk rakyat melalui pemilu nyang benar-benar jujur,bersih,adil dan dibebaskan dari unsur perjudian politik).

B).Membuktikan secara nyata pengamalan Pancasila. Yaitu Pancasila yang dijiwai dengan ruh, nilai dan rasa keberagamaan yang benar,cerdas dan penuh kerjasama kemanusiaan yang tulen,tulus Ikhlas. Membuktikan dengan jujur terbuka untuk mewujudkan keadilan sosial dan kesejahteraan ,keamanan dan perlindungan terhadap rakyat tanpa sikap membeda-bedakan (diskriminatif ) terhadap rakyat maupun kelompok sosial Masyarakat.

C). Dan menjauhkan diri dari sifat dan laku super rakus,srakah tanpa rasa malu untuk berebut jabatan dan perpanjangan kekuasaan politik.Apalagi dengan cara muslihat politik dan rekayasa hukum serta penegakan hukum seperti akhir-akhir ini. Praktek suap dalam pemilu dan pilkada, telah mengakibatkan suburnya koruptor dalam skala nasional yang merupakan wujud nyata radikalisme politik yang menghasilkan korupsi radikal seperti data terlampir :

Foto: DATA SEBARAN KORUPSI NKKRI (Negara Kesatuan Koruptor Radikal Indonesia)

D). Mewujudkan rasa aman, teduh , damai dan ramah kepada masyarakat agar segera terbebas dari derita korban dari praktek korupsi sebagai kejahatan politik dan kemanusiaan itu. Langkah konkritnya yaitu “bebaskan pilkada dari praktek suap terhadap rakyat dan stop ”.

Allahu Akbar….walillaahil hamd Jamaah Umat Islam Rahimakumullah.

Islam merupakan agama keadilan, keadaban, pencerahan dan kesempurnaan atas kenikmatan dari Allah, Allah berfirman :

اَْلَيوماَْكمْل ُتلَُكم هدْينَُكمواَتْمم ُت َعلَْيُكم هنْعمهتيورضْي ُتلَُكماْلَ ْسَلَم هدْينًا َََََََْْْْْْهُهَ

…di hari ini telah Aku sempurnakan untukmu agamamu dan telah aku sempurnakan nikmat-Ku atasmu, dan telah Aku ridai Islam sebagai agamamu.

Islam menjunjung tinggi prinsip kesetaraan secara universal. Yang membedakan sesama manusia adalah tingkat dan kualitas serta bukti ketaqwaannya. Hal ini sejiwa dengan apa yang secara tegas dan jelas diatur di dalam UUD Th 1945,BAB I Pasal 1 ayat : 2 : “Kedaulatan berada ditangan rakyat “

Sudah saatnya untuk kita sesama anak bangsa meresapi pentingnya keinsyafan rasa bersyukur atas kenikmatan yang disebutkan diatas.Jangan sampai seakan seperti insan kerdil karena ingkar (kufur) ni’mat.Mari kita renungi firmah Allah SWT dalam surat Ar Rahman,yang terdapat satu ayat yang sama artinya, yang diulang sampai 31 kali didalam satu surat yang terdiri dari 78 ayat :”

Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan ?”.

Bukankah ayat suci ini saatnya untuk semakin diresapi terutama oleh para pemegang amanat rakyat di sektor pemerintah,DPR dan penegak hukum dan pertahanan negara.

III. Merawat Kesyukuran atas Nikmat:

Allahu akbar…

Allahu akbar…

Islam sebagai agama paripurna telah memandu kita seluruh ummat manusia untuk pandai merenungi sejumlah besar kenikmatan yang telah dan masih dianugerahkan kepada bangsa ini. Mari kita renungi sejenak beberapa ayat dan sunah Nabi Muhammad SAW dibawah ini :

1). Q.S. Al A’raf : 10

َو ل ق َ ْد َم َّك ن ّٰ ُك ْم هف ى ا ْلَ َ ْر هض َو َج َع ل ن َ ا ل ُك ْم هف ْي َه ا َم َع ا هي َش ق هل ْي ًلَ َّم ا ت َ ْش ُك ُر ْو َن ࣖ

“Sesungguhnya Kami telah menempatkan kamu semua dimuka bumi dan Kami adakan bagimu bumi itu sebagai sumber penghidupan.Tetapi amat sedikit kamu bersyukur”

2). Q.S.An Nahl : 78

َو ّٰاللّٰ ُ ا َ ْخ َر َج ُك ْم ه ِّم ْۢ ْن ب ُ ُط ْو هن ا ُ َّم ٰه هت ُك ْم َلَ ت َ ْع ل َ ُم ْو َن َش ْي ـ ًٔ ۙا َّو َج ع َ َل ل َ ُك ُم ا ل َّس ْم َع َو ا ْلَ َ ْب َص ا َر َو ا ْلَ َ ْف ـ ِٕ َد ة َ ۙ ل َ َع ل َّ ُك ْم ت َ ْش ُك ُر ْو َن

“ Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun,dan Dia memberimu pendengaran,penglihatan dan hati nurani agar kamu bersyukur”.

3).Q.S. Al Baqarah : 60

...ُكلُْواَواْشَربُْواهمْنهِّرْزهق ّٰاللّٰهَوَلَتَْعثَْوافهىاْلََْرهضُمْفهسهدْيَن “ Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah

kamu berkeliaran dimuka bumi dengan membuat kerusakan “. 4).Q.S. Ar Ruum : 41

َظ َه َر ا ْلفَ َسا ُد هفى ا ْل َب هِّر َوا ْل َب ْح هر هب َما َك َس َب ْت اَ ْي هدى النَّا هس

“Telah tampak kerusakan di darat dan dilaut disebabkan perbuatan kekuasaan manusia “.

5).Q.S.Al Isra’ : 7

ا ه ْن ا َ ْح َس ْن ت ُ ْم ا َ ْح َس ْن ت ُ ْم هلَ َ ْن ف ُ هس ُك ْم َۗ َو ا ه ْن ا َ َس أ ْ ت ُ ْم ف َ ل َ َه َۗا . . .

“Jika kamu berbuat baik (berarti) kami berbuat baik untuk dirimu sendiri.Dan jika kamu berbuat jahat, maka akibat kejahatan itu untuk kamu sendiri “.

6).Q.S. At Taghobun : 15

اهنََّمآاَْمَوالُُكْم َواَْوَلَُدُكْم هفتْنَةٌََۗو ّٰاللُّٰ هعْنَدٓهاَْجٌر َعهظْيٌم

“ Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan disisi Allah pahala yang besar”

7).Hadits : Riwayat Abu Dawud dan Tirmidzi

ا ل َّر ا هح ُم و َن َي ْر َح ُم ُه ُم ا ل َّر ْح َم ن ، ا ه ْر َح ُم و ا َم ْن ف ه ي ا لأ َ ْر هض َي ْر َح ُم ُك ْم َم ْن هف ي ا ل َّس َم ا هء .

رواه أبو داود ، والترمذي

Orang-orang yang penyayang, mereka disayangi oleh Yang Maha Penyayang. (maka) kasihilah siapapun yang ada di bumi, maka Yang Ada Di Langit akan mengasihi kalian. (HR. Abu Dawud dan at- Tirmidzi).

Saudaraku Kaum Muslimin/Muslimat yang dirahmati Allah.

Marilah kita tadabbur (dengan keheningan hati nurani dan akal budi yang sewaras-warasnya) atas sejumlah ayat dan sunah Nabi Muhammadi SAW diatas, dengan kesiapan jiwa dan mentalitas kita. Kita konkritkan inti sari ayat dan sunah Nabi diatas dengan :

1).Meningkatkan kualitas ibadah hablun minallah dengan penyempurnaan solat wajib, dan solat-solat sunat, terutama solat tahajud. Disertai dengan tadabbur Al Qur’an dan diwujud-konkritkan dengan amalan- amalan nyata .

2).Kita semakin berhati-hati dengan semakin selektif cara memperoleh dan membelanjakan harta dan rezki sesuai dengan ketentuan syariah (hukum islam) sebagai sumber ketenangan jiwa bersama dalam keluarga bermasyarakat dan berbangsa. Jiwa berkorban adalah kekuatan sosial yang mampu mencegah kita dari sifat kebinatangan (.Q.S. Al A’raaf : 179).

Semakin mendesak untuk kita syukuri waktu,pikiran,keahlian,ilmu, jabatan dan rezeki dengan kita zakati dan sedekahkan kepada semua orang/pihak yang berhak dengan hitungan yang benar, tulus, ikhlas dan cara yang santun.

3).Kita melangkah konkrit memandu anak-anak (biologis) dan generasi muda (sosiologis) secepatnya untuk memiliki kemampuan ilmu dan jiwa ke- Islaman serta kebangsaan sebagai bekal menebarkan dan menggalang kesadaran kepemimpinan yang berjiwa dan berbasis pada “kualitas Iman,Akhlak,Ilmu, Kematangan Kepemimpinan dan Keunggulan Profesi”. Bukan berbasis pada cara pandang dan sikap ego sentrisme yang meluluhkan jiwa dan prinsip kesetaraan kemanusiaan universal.

Kaum Muslimin/Muslimat Yang Dirahmati Allah.

Sebagai penutup khutbah, marilah kita resapi dan renungi peringatan Allah SWT dibawah ini. Bangsa dan negeri ini, yang telah diberi rezeki yang sangat melimpah, semoga tetap diberi perlindungan dan kasih sayang Allah. Kita berdoa dan berikhitiar lebih sungguh-sungguh jangan sampai peringatan Allah dibawah ini mengenai bangsa dan negara ini.َولَْواََّناَْهَلاْلقُٰٓرىٰاَمنُْواَواتَّقَْوالَفَتَْحنَا َعلَْيهْمَبَرٰكٍتهِّمَنالَّسَمۤاهءَواْلََْرهضَوٰلهكْنَكذَّبُْوا

ف َ ا َ َخ ْذ ٰن ُه ْم هب َم ا َك ا ن ُ ْو ا َي ْك هس ب ُ ْو َن

Artinya :

“Jikalau sekiranya penduduk negeri-negeri beriman dan bertaqwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkat dari langit dan bumi,tetapi ternyata mereka mendustakan (ayat ayat Kami) , maka Kami -siksa mereka disebabkan perbuatannya”. ( Al Qur’an, surat Al A’raaf : 96).

Akhirnya, marilah kita bermohon kehadirat Allah SWT untuk kebahagiaan kita bersama, masyarakat, bangsa dan negara kita dengan berdoa secara hikmat :

ا ه َّن ّٰاللّٰ َ َو َم ل ِٕى َك ت َ ه ي ُ َص ل ْو َن َع ل ى ا ل ن ب ه َۗ ِّي ه ي ا ي ُّ َه ا ا ل هذ ْي َن ا َم ن ْو ا َص ل ْو ا َع ل ْي ه ه َو َس هل ُم ْو ا ت َ ْس هل ْي ًم ا

Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bersalawat kepada Nabi, Wahai orang-orang beriman, bersalawatlah kamu kepadanya dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya. (QS Al- Ahzab : 56)

َربَّنَا َه ْب لَنَا هم ْن اَ ْز َوا هجنَا َوذُ هِّريّٰ هتنَا قُ َّرةَ اَ ْعيُ ٍن َّوا ْج َع ْلنَا هل ْل ُمتَّ هق ْي َن اه َما ًما

Dan, orang-orang yang berkata, “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Al Furqon : 74)

ًًَََََََّْْٰٰ َربَّنآاهتنا هفىالُّدنَيا َح َسنة َّوهفىالَهخَرهة َح َسنة َّوهقنا َعذا َبالناهر

Di antara mereka ada juga yang berdoa, “Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat serta lindungilah kami dari azab neraka.”( QS Al-Baqoroh : 201).

رباَْنزْلهنيمْنَزًلَمٰبرًكاواَْنَت َخْيراْلمْنزهلْيَن َِّّههََُُّّْ ُُه

Berdoalah, ‘Wahai Tuhanku, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi dan Engkau adalah sebaik-baik pemberi tempat. (QS Al- Mukminun : 29)

َيا مقَ هلِّب القُلُوب ثَبِّ ْت قَ ْلبي َعلَى هدي هن َك َُههه

Wahai Maha Pembolak-balik hati, tetapkan hatiku di atas agama-Mu

ر ب ا َ و ز ْع ن ي ا َ ْن ا َ ْش ُك ر ن ع م ت َ َك ا ل َّ ت ي ا َ ْن ع م َت َع ل َ ي و َع ٰ ل ى و ا ل َد ي و ا َ ْن ا َ ْع م ل ص ا ل ح ا ت َ ر ٰض ى ه ُ َ ِّه ْ ه ه ْٓ َ ه ْ َ ه ْٓ َ ْ َّ َ َ ه َّ َ َ َ َ ه ً ْ

َََُِِّّْۗ َوا ْصهلْحهلْيهفْيذهِّريَّهتْياههنْيتُْبُتاهلْيَكَواهنهْيهمَنالُمْسهلهمْيَن

Ya Tuhanku, berilah aku petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat- nikmat yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada kedua ibu bapakku dan agar aku dapat melakukan amal sholeh yang Engkau ridzoi, serta berilah kebaikan kepadaku dengan memberi kebaikan kepada anak keturunanku. Sungguh aku bertobat kepadaMu dan aku

termasuk hamba yang berserah diri.(Q. 46: 15)

سْبٰح َنربِّ َكرباْلهعَّزهة َعما َيصفُوََۚنوسٰلم َعلَىاْلمرسهلْيََۚنواْل َحمُدلِلرباْلٰعلَهمْي َنࣖ َُهَِّه َّهٌََْ ََُْْهّٰهَِّه

Maha Suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan dari apa yang mereka sifatkan. Selamat sejahtera bagi para rasul. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. (Ash Shaffat 180-182)

Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. (RIS)