HUT Jakarta Ke 497 Diwarnai Tawuran

JAKARTASATU.COM— Ulang tahun Jakarta 2024 tidak seperti  tahun-tahun sebelumnya. Seharusnya HUT Jakarta diramaikan oleh berbagai acara perayaan yang meriah, seperti pesta kembang api, konser musik, dan festival budaya yang dihadiri oleh warga dari berbagai penjuru.

Namun, pagi hari ini, suasana Jakarta justru buruk dengan adanya aksi tawuran yang terjadi di salah satu titik kota, di daerah Pasar Gembrong  Jalan Basuki Rachmat, Jatinegara, Jakarta Timur, pada pagi hari.

Kejadian ini ini bertepatan dengan peringatan hari ulang tahun DKI Jakarta yang ke-497. Beberapa warga menyaksikan dan merekam aksi tawuran yang dipicu oleh aksi saling ejek ini. Video tawuran dari beberapa spot are tersebar di media sosial.

Pasalnya, tawuran tersebut pecah setelah waktu salat Subuh dan baru bisa dihentikan setelah TNI dan polisi tiba di lokasi kejadian.

Dalam video yang beredar, terlihat dua kelompok yang terlibat tawuran saling melempar batu dan petasan berkali-kali. Beberapa diantara mereka juga bahkan menyerang menggunakan tongkat kayu yang panjang.

Di sisi lain, sejumlah warga yang tidak terlibat tampak berjaga-jaga dan mengawasi aksi tawuran tersebut dari sisi samping dan atas jembatan.

Beberapa warga yang memantau juga menggunakan helm supaya terhindar dari serangan anarkis tersebut.

Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Nicolas Ary Lilipaly mengatakan, tawuran
dipicu adanya saling ejek antarwarga.

“Kesalahpahaman dan saling menantang serta saling mengejek,” ujar Nicolas dalam keterangannya Sabtu, 22 Juni 2024.

Nicolas mengatakan, tawuran terjadi seusai salat Subuh lalu berlanjut hingga pagi hari. Dia memastikan tidak ada korban dalam kejadian tawuran.

“Kejadian setelah Subuh. Warganya sudah bubar setelah aparat dari Polrestro Jakarta Timur dan Polsek Jatinegara serta TNI tiba. Tidak ada korban jiwa dan atau korban harta benda. Tawuran warga dengan menggunakan batu, petasan, kayu, dan sajam (senjata tajam),” ujarnya.

“Kegiatan preemtif dan preventif sudah dilakukan. Namun terjadi pergeseran waktu kejadian. Mereka memanfaatkan saat petugas Polri melakukan salat Subuh sehingga tidak terpantau,” ujarnya

Polisi dalam hal ini terus melakukan monitoring dalam mencegah terjadinya kembali kejadian serupa. (Yoss)