Jokowi Sedang Menggali Kuburnya Sendiri

JAKARTASATU.COM– Koordinator Kajian Merah Putih Sutoyo Abadi mengatakan Jokowi dugaan berat terserang gejala Amnesia yang akut dan sangat parah. Hilang ingatan dan munculnya  gangguan yang menyebabkan  tidak bisa mengingat fakta, informasi, atau kejadian yang pernah dan sedang terjadi.  Tidak sadar kekacauan negara dalam guncangan hebat  waktu menuju negara pada jurang kehancurannya.

Dalam penilaian Sutoyo, nampaknya Jokowi dalam keterbatasan dan kandungannya merasa dirinya dalam keadaan normal dan terus dimanjakan dengan dugaan rekayasa survey bahwa dirinya masih di dukung ( di sukai ) rakyatnya 75.6 %.

“Merasa dirinya masih eksis terlindung oleh andalan kekuatannya sekaligus sebagai sponsor dan kendali kekuasaannya, siapa lagi kalau bukan oligarki dan RRC,” ujar Sutoyo kepada wartawan Jakartasatu.com, Kamis (27/6/2024).

“Dampak ikutannya Jokowi sadar atau tidak berubah menjadi toxic, orang yang beracun atau memberikan dampak buruk  terutama terhadap psikis. Negara untuk mainan yang berbahaya,” imbuhnya.

Koordinator Kajian Merah Putih ini mengemukakan “Sifat toxic dan virus amnesia” menyatu dalam ucapan , tindakan dan kebijakannya dalam mengelola dan mengendalikan dilakukan dengan seenaknya, ugal ugalan, lepas dari panduan konstitusi, semua diterabas.

Selain itu kata Sutoyo, di akhir masa jabatannya Jokowi pada kondisi limbung dan linglung tidak mampu lagi bisa mendengar, menyerap, mengolah aspirasi rakyatnya. Tersisa hanya ingatan dan mimpinya tetap berkuasa sekalipun akan lengser dari kekuasaannya.

Tambahnya, muncul banyak keanehan dengan rekayasa politik dinastinya, mentulikan diri sekalipun banyak gempuran, teguran, kritik, peringatan dari masyarakat luas atas rekayasa politik yang terkontaminasi “amnesia dan toxic” yang sudah akut dalam otak, pikiran dan mimpi mimpinya.

Ia menegaskan negara dalam kondisi darurat dan  bahaya   “TNI harus di ingatkan, rakyat harus mendekat, berjuang dan bergerak bersama TNI, bersihkan   semua pecundang dan penghianat negara yang sudah menguasai semua lini kekuasaan”

“Benteng terakhir keutuhan dan keselamatan negara tetap pada kekuatan rakyat dengan TNI. Sejarah lahirnya TNI adalah untuk menjaga rakyat dan menjaga keutuhan NKRI. TNI adalah anak kandung rakyat dan rakyat ibu landung TNI,” tandas Sutoyo.

“Jokowi telah merusak negara,  sudah tipis harapan untuk dirinya sebagai pemimpin yang normal memiliki jiwa dan sifat negarawan. Tersisa harus di bereskan lewat pengadilan. “Jokowi sedang menggali kuburnya sendiri”. pungkasnya. (Yoss)