Terompet Nyaring Bunyinya

Oleh: Taufan S. Chandranegara, praktisi seni, penulis.

Bang Rhoma Irama, piawai dalam membuat syair lagu berjudul ‘Judi’, komposisi musiknya apik, ringan, mudah diingat syairnya. Sampailah keteladanan komunikasi kreatif untuk publiknya-dakwah sederhana sangat mumpuni. Ini contoh Indonesia kreatif, keren bernas bermanfaat untuk sesama-sejatinya manusia.

Lagu dakwah tersebut sungguh manfaat bimbingan kebaikan Nasional. Bermanfaat hingga masa kini, di tengah isu korupsi serentak judi online. Loh korupsi kan bukan judi? Kepala ente pitak. Korupsi justru judi terselebung sekalipun lebih tinggi peringkat istilahnya dari judi online. Ooo! Gitu ya. Ye kale. Hiks.

Oho, rupanya koruptor isme sedang adu balap menuju etape pemenang dengan judi online alias (Judol). Walah! Judol itu sekadar isu alih-alih atau sungguh nestapa sebuah negeri di goyang judi. Entahlah, siapa bertanggung jawab. Siapa berani memberantas judi online. Ehem, korupsi pun belum sirna. Jadi siapa berani?

Enggak tahu deh. Lantas? Entahlah. Dari sudut kajian apa akan memberantas balapan antara judi online dengan korupsi uang negara. Entahlah! Kagak ada ujung benang merahnya cuy. Siapa duluan strat balap lari itu. Waduh. Kalau entahlah atau tidak tahu awal mula sas sis sus perkasus wuss! Tuntaskah suatu kasus? Entahlah.

Entahlah, menjadi jawaban paling jitu, kalau itu satu-satunya jawaban tersahih. Jadi? Entahlah. Siapa paling bertanggung jawab atas kejadian adu balap lari antara korupsi dengan judol. Enggak tahu. Nah, saling melempar batu sembunyi tangan atau lempar-lemparan batu tanpa si pemilik tangan. Widih! Ruwet amat yak.

Ketika layangan putus akibat benang kusut, entah siapa penyebabnya. Si benang kusut atau si layangan atau pemilik layangan sebagai aktor pemain layangan. Nah loh, ribet dah. Menjadi ribet akibat waktu berjalan. Lantas sebelum menyoal ke-ribet-an korupsi dengan judi online. Apa sesungguhnya telah terjadi. Tidak tahu.

Lagi sebuah jawaban cerdas; tidak tahu. Baiklah. Kalau begitu kembali menilik sebab musabab terjadi korupsi-judi online. Jawabannya “Hazsiiimm!” Lantas bersin lagi “Hazsiiimm!” Bersin-bersin serupa namun berpola tak sama. Kalau mau mendiagnosa secara verbal maupun nonverbal. Jreng! Nyaring juga tapi tak nyaring suaranya.

Cuss! Ramailah headline media mengacu pada berita utama, serupa bimsalabim. Diberantas enggak ya? Pertanyaan sederhana itu bisa berada di dua tempat; berlaku pada sistem anti korupsi, juga berlaku pada anti judi online. Hah! Enggak salah tuh. Lah iyalah. Serupa penyakit kronis; kalau sembuhpun bakalan kambuh.

Jadi way out-nya apa kuy. Enggak tahu. Ane hanyalah rakyat. Pemberantasan korupsi-judi online urusan negara sebagai pemilik kekuasaan tertinggi perangkat penegakkan keadilan hukum alias legal cooperation between state institutions. Ooh, jadi begitu ya. Mungkin begitu mungkin barangkali. Wah! Terlihat sembelit makin ribet. Jreng!

***

Jakartasatu, Juni 29, 2024.

Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari