JAKARTASATU.COM– Kekhawatiran besar Ketum Partai Ummat Ridho Rahmadi soal pusat data nasional (PDN) yang diserang disampaikannya kemarin, Sabtu (29/6/2024), lewat akun media sosial X-nya.
Kekhawatiran pertama Ridho adalah bisa jadi serangan tersebut melibatkan affiliator lokal yang membantu menginformasikan kepada grup Brain Chiper, bahwa data yang mereka curi adalah data-data penting pemerintahan Indonesia.
“Yang lebih saya khawatirkan adalah, baik broker dan affiliator yang saya sebutkan tadi, itu adalah orang dalam pemerintahan,” kekhawatirannya.
Jika itu benar terjadi, kata Ridho, maka serangan kepada PDN kemarin, itu adalah pesanan dari dalam.
“Pesanan siapa dan untuk apa? Bisa jadi ini adalah pesanan dari kelompok-kelompok tertentu yang ingin menghilangkan data-data penting, yang berbahaya bagi mereka, jika data tersebut dipublikasikan. Saya bisa jadi salah. Tapi yang saya sampaikan ini, bisa jadi juga benar adanya,” kata dia.
Selain itu, Ridho mengatakan bahwa serangan ransomware Brain Chiper bisa jadi melibatkan broker untuk membuka pintu akses ke dalam sistem PDN sehingga bisa disusupi. Pasalnya, ada yang tak biasa dirasa Ridho terkait serangan itu, yakni permintaan tebusannya.
“Serangan tersebut meminta tebusan 8 juta dollar Amerika, yang jumlah ini adalah relatif lebih besar ketimbang tebusan yang biasa diminta,” kata dia. (RIS)