Foto: dok. Big Alpha

JAKARTASATU.COMTempat pencucian uang salah satunya lewat coffee shop menjadi sebuah pertanyaan. Benarkah demikian?

Lalu adakah tanda-tanda yang menunjukkan bahwa coffe shop itu bagian dari pencucian uang?

Kemungkinan ada. Tapi masih menjadi pertanyaan: apakah betul itu tanda-tandanya?

Mengutip Big Alpha, dugaan tanda-tanda bahwa coffee shop itu hasil pencucian uang atau money laundry pertama adalah selalu sepi.

Big Data menyorot itu karena bisnis coffee shop memiliki beban pengeluaran yang sangat besar, apalagi yang memiliki tempat mewah dengan peralatan kopi super mahal.

“Untuk sekali menyalakan mesin espresso saja sudah memakan listrik 3.000 watt, belum ditambah AC yang harus selalu nyala, dan peralatan lain. Makanya, coffee shop mewah yang selalu sepi pengunjung, namun dapat bertahan dengan beban pengeluaran sebesar itu mengundang pertanyaan bagi banyak orang,” demikian dikutip jakartasatu.com, Ahad (30/6/2024).

Kedua, adalah tidak diketahui pasti siapa pemilik coffee shop. “Bisa saja sebenarnya pemilik coffee shop tersebut sengaja bersembunyi agar tidak ketahuan.”

Ketiga, masih ulasan Big Alpha, adalah layanan pembayaran coffee shop yang hanya melayani transaksi tunai.

“Di zaman serba digital seperti sekarang, rasanya aneh jika ada bisnis yang menolak pembayaran digital. Terlebih, coffee shop yang mayoritas pelanggannya adalah anak muda.”

Meski begitu menurut Big Alpha, sebenarnya semua bisnis bisa dijadikan lahan cuci uang, tidak hanya coffee shop.

“Salah satu bisnis yang paling terkenal menjadi tempat cuci uang adalah bisnis pencucian pakaian bernama Laundromats, yang menjadi kasus pencucian uang pertama yang terkuak.”

Konsep cuci uang adalah menyamarkan uang yang diperoleh dari suatu tindakan ilegal, agar terlihat seperti harta kekayaan yang sah.

Menurut laporan mojok.co, ada kecurigaan bahwa sejumlah coffee shop di Yogyakarta menjadi lahan cuci uang. Sayangnya, sulit untuk menggali info lebih dalam, karena calon narasumbernya menolak bersuara, sebab isu ini dinilai cukup berbahaya.

“Sebenarnya, nggak hanya di Yogyakarta, banyak yang curiga bahwa bisnis coffee shop di seluruh kota di Indonesia merupakan lahan praktik cuci uang.” (RIS)