Foto: Bung Karno, Presiden RI pertama, dok. istimewa

JAKARTASATU.COM– PDIP membentuk Badan Sejarah Indonesia dalam struktur Dewan Pimpinan Pusat hingga tahun 2025. Struktur baru ini memiliki tujuan melanjutkan Api Perjuangan Bung Karno.

Maksud Api Perjuangan Bung Karno itu adalah semboyan “Jangan Sekali-kali Melupakan Sejarah” atau JASMERAH. PDIP berkhidmat atas semboyan itu.

“Mengingkari sejarah membuat sebuah bangsa sering jatuh pada kesalahan demi kesalahan. Seperti yang dilakukan Orde Baru di bawah kekuasaan Soeharto yang melakukan De-Soekarnoisasi,” demikian cuitan akun X DPP PDIP, Ahad (7/7/2024).

De-Soekarnoisasi adalah salah satu bentuk usaha melemahkan pengaruh Soekarno dari rakyat Indonesia. Upaya ini dilakukan agar rakyat melupakan peran Soekarno dari ingatan dari sejarah Indonesia.

De-Soekarnoisasi menurut PDIP dilakukan pemerintah Orde Baru pasca Soekarno lengser dari kursi presiden Indonesia pada tahun 1966.

Menyoal itu, maka PDIP konsisten meneruskan ajaran dan semangat Bung Karno untuk mencapai masyarakat Indonesia yang adil, makmur, dan sejahtera berdasarkan Pancasila serta UUD 1945.

“Untuk itu, keluarga besar PDI Perjuangan mengucapkan selamat mengemban tugas dan amanah kepada Bonnie Triyana sebagai Ketua Badan Sejarah Indonesia DPP PDI Perjuangan. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan kekuatan untuk menjalankan tugas kebangsaan ini. Aamiin. Merdeka!!!”

Semboyan JASMERAH diucapkan Presiden Soekarno dalam pidato HUT ke-21 Republik Indonesia 17 Agustus 1966. (RIS)