Poros DKJ: Kepemimpinan PJ Gubernur Jakarta Dinilai Lemah Dalam Mengatasi Problem Jakarta

JAKARTASATU.COM– Jakarta dihadapkan pada sebuah tantangan yang luar biasa berat dan dalam perjalanan dua tahun kepemimpinan PJ Gubernur Jakarta, Heru Budi Hartono kita melihat ada sejumlah masalah krusial Jakarta yang tidak mampu diselesaikan pemerintah provinsi DKI Jakarta.

Demikian disampaikan Koordinator Presidium Poros Dewan Kajian Jakarta (DKJ), Hasan Assegaf, dalam diskusi publik yang diselenggarakan di Kopi Sakti Kemang, Jakarta Selatan. Bertajuk “Pemimpin Baru Jakarta” pada wartawan Senin, (29/07/2024)

“Berdasarkan data badan pusat statistik, jumlah penduduk miskin jakarta mengalami peningkatan di tahun 2023 dan terjadinya ketimpangan pendapatan penduduk kelas bawah dengan atas yang semakin jauh perbedaannya, di tengah melonjaknya harga kebutuhan bahan pokok masyarakat jakarta sebagai dampak dari krisis global, disisi lain saya melihat arah kebijakan PJ Gubernur, Heru Budi Hartono semakin tidak terarah dan jelas untuk menyelesaikan problem krusial tersebut secara terukur dan berkeadilan.” kata Hasan.

“APBD Perubahan Jakarta juga mengalami penurunan, hal ini menandakan tata kelola pemerintahan daerah jakarta dibawa kepemimpinan PJ Gubernur Heru Budi sangat lemah dan mesin birokrasi tidak maksimal digerakkan untuk menggenjot pendapatan asli daerah.” Ujarnya.

Menurut Hasan Assegaf, untuk mengurai dan menyelesaikan problem krusial jakarta, ke depan kita membutuhkan figur pemimpin jakarta yang
mengerti masalah fundamental jakarta, figur yang memiliki integritas dan leadership yang kuat sehingga mampu mendorong birokrasi Pemprov DKI Jakarta untuk bekerja secara efektif dan efisien.

“Poros Dewan Kajian Jakarta (DKJ) sampai saat ini, belum mendukung figur manapun, kita masih melihat sejauh mana komitmen dan gagasan untuk mengatasi problem krusial jakarta dari para figur yang akan maju di pilkada DKI Jakarta 2024.” tegas Hasan. (YSS)