Muslim Arbi: Jokowi Minta Maaf? Enak Aja!
JAKARTASATU.COM– Direktur Gerakan Perubahan dan Koordinator Indonesia Bersatu Muslim Arbi mengatakan Jokowi minta maaf? Untuk urusan apa? Selama sepuluh tahun berkuasa track record buruk. Kerusakan nyaris sempurna di semua bidang. Ko enak aja minta maaf? Minta di kasihani Rakyat? Enak sekali cara ngelesnya.
“Rakyat menjerit karena ketidak adilan atas tanah mereka. Rakyat yang menderita akibat mahal harga2 dan pajak. Naik nya pajak, BBM. Listrik. Gas dan kebutuhan hidup lainnya,” kata Demikian disampaikan saat dihubungi Jakartasatu.com, Sabtu (3/8/2024).
“Mau mengimpor tenaga kerja asing. Dokter, buruh dari Cina. Petani dari Cina untuk oleh sawah di Kalimantan?,” imbuhnya.
Muskim Arbi beberkan kebijakan Jokowi yang merugikan rakyat, yakni:
1. Dia tinggalkan hutang ribuan triliunan yang jadi beban negara dan rakyat. Infrastruktur amburadul. Negara hampir bangkrut dibuatnya.
2. Hukum rusak, demokrasi rusak. Etika rusak. HAM rusak. Kedaulatan Rakyat hilang. Kekuasaan nya di buat lebih tinggi dari hukum dan UU. KKN merajalela. Korupsi terparah. KPK di lemahkan.
3. Ekspor illegal Nikel 5,3 juta Ton. Kasus kerugian negara akibat korupsi Timah Ratusan Triliunan.
4. Insitusi Hukum di bawah kendali Istana sehingga tidak dapat menyentuh Istana. Upaya penyuapan bansos untuk syahwat kekuasaan. Upaya sogok ormas untuk membungkam pikiran kritis. Kampus dan Para akademisi di buat tak bersuara karena takut.
5. Membunuh pemimpin masa depan anak-anak Bangsa dengan politik dinasty untuk anak-anak dan menantunya.
6. Belum lagi kasus ijazah Palsu yang menyeretnya ke penjara.
“Maka saya sependapat dengan Rocky Gerung. Kalau dia Jaksa Agung. Orang yang pertama di tangkap adalah Jokowi,” tegas Muslim.
“Bisa jadi semua hal itu yang membuat dia ketakutan sehingga dia berupaya minta di kasihani Rakyat yang selama ini di sakiti dengan meminta maaf?,” tandas Muslim.
“Lebaran masih jauh euy. Ko minta maaf sekarang. Jika mengingat dosa politik dan kuasaan dia selama sepuluh tahun ini. Dia pantas dipenjara. Lalu untuk minta maaf? Ntar dulu,” ucapnya. (Yoss)