Foto: Yonaes Ande Kala atau Joni/tangkapan layar

JAKARTASATU.COM– Pemanjat tiang bendera yang bernama Joni ketika tali bendera merah putih putus di HUT RI ke-72, tahun 2018, di NTT, gagal masuk Tentara Nasional Indonesia (TNI). Padahal sebelumnya Joni mendapatkan rekomendasi dari Presiden Jokowi ketika diundang ke Istana Negara.

“Dan yang ketiga Bapak Presiden tanya lagi, ‘Cita-cita kamu apa?’ Saya langsung menjawab, ‘Cita-cita saya menjadi anggota Tentara Nasional Indonesia’. Langsung dijawab oleh Bapak Presiden, ‘Udah kamu langsung daftar aja ke panglima TNI, langsung diterima’,” kenang Joni lewat video yang diunggah akun X, @Heraloebss, Ahad (4/8/2024).

“Dari situ saya ketemu juga dengan Panglima TNI, dan diprioritas untuk masuk tentara. Dan pada saat tahun 2024 saya mengikuti tes, saya gagal,” tambah pemilik nama asli Yohanes Game Marchal Lau.

Sebelum ditanya cita-cita, Joni ditanya presiden soal keinginannya.

“Saya ditanya langsung oleh Bapak Presiden. Mau minta apa ke Bapak Presiden. Langsung saya menjawab yang pertama minta sepeda. Dan yang kedua minta perbaiki rumah,” kata Joni.

Lewat video singkatnya, Joni memohon perhatian Presiden Jokowi dan juga Panglima TNI. “Saya mohon bantuan kepada Bapak Presiden bersama Bapak Panglima dan juga jajarannya, saya mohon bantuan untuk luluskan saya menjadi anggota TNI,” permohonannya.

Ditulis akun @Heraloebss, Joni tidak lolos menjadi  prajurit TNI karena perihal tinggi badan yang hanya 157 cm.

“Izin Bertanya @Puspen_TNI  Pak @prabowo @Dahnilanzar @kamto_adi  @Kemhan_RI Jika ada casis yg sudah mendapatkan atensi dari  Panglima Tertinggi apakah dijamin lolos atau  bagaimana? Mohon pencerahannya,” tulis akun yang telah centang biru itu.

Dalam awal video, Jokowi menanyakan cita-cita Joni. Joni menjawab ingin menjadi tentara. Joni ketika itu bertemu Jokowi di Istana Negara.

Presiden kemudian merespons, “Pengen jadi tentara? Ya udah, nanti langsung daftar ke panglima. Langsung diterima kamu. Udah, ya,” kata Jokowi.

Momen panjat tiang bendera di Pantai Motaain, Desa Silawan, Kecamatan Tasifeto Timur, Kabupaten Belu pada 2018 itu, Joni masih menjadi pelajar kelas 1 SMP Negeri Silawan.

Aksi heroik itu membuatnya diundang ke Istana Negara untuk bertemu Presiden Jokowi pada 20 Agustus 2018.  (RIS)