JAKARTASATU.COM– Deklarasi Partai Rakyat Oposisi (PRO) dilangsungkan hari ini, Selasa (6/8/2024), di Gedung Kantor Penyelesaian Hukum (KPH), Jakarta Pusat.
Ketum PRO Rustam Efendi yang membacakan deklarasi dan pernyataan sikap menyinggung awal atau latar partai berdiri. Disebutnya, bahwa PRO berdiri atau lahir karena prihatinan atas hancurnya semua aspek kehidupan berbangsa dan bernegara selama Jokowi berkuasa.
Beberapa diungkap olehnya: utang pemerintah dan BUMN yang hampir mencapai 20.000 triliun, tingkat kemiskinan termasuk 100 negara termiskin di dunia.
“‘Prestasi’ lainnya Indonesia termasuk negara terkorup di dunia. Dinasti politik Jokowi untuk melanggengkan kekuasaan dan melindungi tuntutan atas pelanggaran hukum, kolusi korupsi dan nepotisme,” Rustam menyampaikan.
Hal lain berdirinya PRO karena hari ini hukum dinilai menjadi alat kekuasaan untuk menindas rakyat demi kepentingan pribadi, keluarga dan oligarki.
“Kejahatan hak rakyat di PIK2 sebagai salah satu contoh kekejaman rezim berkuasa. Sumber daya alam yang seharusnya menjadi milik bangsa, telah dikeruk untuk kepentingan pribadi, ratusan triliun hanya dinikmati oleh penjahat di lingkungan penguasa,” ungkapnya lagi.
Situasi ini kata dia harus dihentikan. Perlu ada kekuatan politik yang berani melakukan perlawanan total atas kekejaman rezim. “Untuk itulah PRO hadir menyatukan rakyat oposisi, untuk menjadi kekuatan besar dalam menggilas rezim zalim, karena sudah lenyap martabat dan kehormatan bangsa kita,” kata dia.
Ia pun mengajak seluruh komponen bangsa untuk merebut kembali daulat rakyat, untuk kembali ke UUD 45 dan dijadikan dasar atas semua kebijakan pemerintah yang akan datang dengan bergabung ke PRO.