Etalase Aneka Tekno
Oleh Taufan S. Chandranegara, praktisi seni, penulis
Sampailah pada hidup terkini setelah melampaui berbagai teori manusia tentang kejadian gerakan hidup bersama oksigen, setelah melewati beragam teori evolusi hidup alam raya, formal maupun nonformal, kompak berkeseimbangan gravitasi ranah frekuensi, melewati berbagai cobaan bencana alam/iklim, plus tekno manusia, katanya makin okeh. Bagus deh, asalkan jangan jadi tuhan baru.
Konon kalau otak manusia jarang berguna menghitung cara analog ala swipoa, misalnya, menulis perkalian-pembagian di kertas, ihwal otak manusia dilatih fokus, sederhana, penetrasi prima spekta angka metematis kemudian. Tak terpuruk dalam sistem mesin hitung-kecepatannya, mungkin loh, memperlambat analog sel otak.
Salah ya kalau tak masuk ranah tekno modern sistem komputerisasi. “Wah you itu kuno loh guyss” tak akan paham hitungan jumlah spesies flora fauna, cicilan BPJS, perkalian pajak, bunga bank, bayar parkir, perolehan saham terkini maupun mendatang hitung cepat, praktis sistem matematis, masif, terpercaya. Oh gitu ya.
Sistem hidup terkini, masuk rekam jejak tekno canggih, kemana pergi siapapun tahu lewat sistem di telepon genggam satelit. Kalau tak punya HP, terlewatlah informasi medsos, pesan singkat dari pasangan, bayar tol, pesan ojol, saldo tabungan, bayar kereta, bayar bus, beli tiket pesawat, lain sebagainya menjadikan ribet. Ups!
Ikhlaslah manusia masuk area tekno agar tak tertinggal di zaman. Kitab Suci pun, masuk dalam sistem tekno terbarukan, praktis dibaca kapan saja diperlukan nurani, supaya manusia modern makin toleran, mulia hati-hilanglah hobi hoaks sindiran, karena ajaran kebaikan, kebenaran, ada di Kitab Suci, versi tekno seluler.
Apa lagi mau dicari soal kemudahan tekno di kebudayaan manusia terbarukan. Apakah mau tetap ngotot bikin robot setara manusia, beneran tuh, bisa, apa iya. Kalau menilik salah satu sifat dasar manusia, antara lain; sang ambisius, maka pilihan jawaban mungkin pada; bisa. Beneran nih, bisa, yakin sempurna. Akh masa sih.
Sementara ada kabar dari benua jauh, konon, sebuah negara maju beberapa tahun lalu panik, karena kelas student di sana rata-rata kesulitan berhitung secara analog. Wah kalau seumpama benar itu terjadi gimana ya. Setidaknya dengan hitung menghitung versi analog sel otak aktif maksimal, nutrisi ke otak mengalir setara, semestinya.
Melatih otak analog; tak mudah terserang tremor, melatih jari-jari menggerakan pensil, bisa main gitar, menggenggam bola tenis, memperlambat kepikunan, main catur, main congklak, ular tangga, monopoli, jalan pagi, bersepeda, lari pagi. Mengerjakan ihwal motorik otak untuk tetap aktif sehat. Alhamdulillah. Salaman.
***
Jakartasatu Indonesia, Agustus 06. 2024. Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.