Perlawanan Rakyat Banglades Dipicu Sistem Kuota Lapangan Kerja
JAKARTASATU.COM— Direktur Forum Pejuang Indonesia ( Forju Indonesia) Winston Herlanjaya mengatakan Banglades dilanda kerusuhan sampai menelan korban jiwa lebih dari 300 orang baik rakyat dan mahasiswa. Asal muasal persoalan Banglades ini dipicu oleh protes kebijakan quota PNS yang dianggap kurang berkeadilan. Di sisi lain banyak siswa yang sudah menamatkan study di Banglades tidak mendapatkan pekerjaan karna stagnannya pertumbuhan ekonomi yang otomatis mempengaruhi lapangan pekerjaan di banglades .
Menurut Winston, sumber persoalan Banglades ini adalah gagalnya rezim PM Sheikh Hasina dalam menjalankan roda pemerintahan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat serta kurangnya tercipta lapangan pekerjaan untuk Gen Z.
Ia mambahkan kesadaran politik rakyat dan mahasiswa di Banglades bisa menjadi contoh kongkrit untuk memberi pelajaran pada rezim yang tak bisa menciptakan lapangan pekerjaan pada rakyatnya untuk dilengserkan dengan kekuatan people power bahwa kekuasaan tertinggi dalam Negara adalah rakyat sepenuhnya.
“Melihat kasus posisi Indonesia dengan Banglades ini tidak jauh berbeda menurut proyeksi International Monetary Fund { IMF } Rasio angkatan kerja Indonesia yang menganggur pada 2024 ini bisa mencapai 5,2 persen dari angka tersebut menjadikan indonesia sebagai Negara yang tingkat pengangguran tertinggi di asia tenggara 2024 dan posisi tertinggi ini dipenuhi oleh Gen Z,” kata Winston Herlanjaya kepada wartawan, Rabu, 7/8/2024.
“Selain itu hutang Negara kita pada orde rezim Joko Widodo 10 tahun ini meningkat drastis hampir 8000 triliun. bank dunia memberikan warning tingkat hutang yang sangat tinggi dan suku bunga yang tinggi akan memposisikan Negara ke arah menuju krisis,” tambahnya.
Selain itu lanjutnya kata aktivis 97 Solo ini, Penegakan Hukum yang kurang baik, demokrasi yang luluh lantak ditambah tingkat korupsi yang meningkat di sertai dengan posisi jabatan – jabatan strategis diisi oleh oknum – oknum pelanggar hukum yang sengaja dipelihara untuk jadi hamba kekuasaan yang bisa di kendalikan. Aset – aset strategis Negara dikuasi oligarki, BUMN yang terjerat hutang akibat pemaksaan Proyek Strategis Nasional yang akibatkan cash flow BUMN aburadul.
“Rakyat Indonesia sudah masuk dalam jebakan tertidur lelap dalam operasi senyap rezim agar tidak peduli akan keadaan Negara yang sedang tidak sehat akibat kepemimpinan yang asal – asalan, rakyat harus belajar banyak atas keberanian seperti rakyat Banglades yang berani melawan tirani untuk merubah keadaan rakyat menjadi lebih baik tentunya dengan gerakan – gerakan rakyat bersatu dengan mahasiswa melakukan gerakan bersama tanpa henti dengan semboyan jangan pulang sebelum menang,” tuturnya.
Harapannya, semoga kesadaran rakyat Indonesia bangkit untuk melanjutkan cita – cita kemerdekaan dalam mewujudkan keadilan sosial bagi segenap rakyat Indonesia
“Bulan Agustus 2024 ini dengan semangat kemerdekaan semoga semangat rakyat untuk perubahan dan kepedulian terhadap bangsa meningkat sesuai dengan slogan kemerdekaan merdeka atau perang,” tutupnya. (Yoss)