Damai Hari Lubis: Anies Sosok Tokoh Suri Tauladan Dibutuhkan Banyak Partai Politik
JAKARTASATU.COM— Pengamat Hukum dan Politik Mujahid 212 Damai Hari Lubis mengatakan keberhasilannya Anies Basedan pertama me-menej dirinya, secara objektif sulit dipungkiri, ketika Ia terpilih menjadi Menteri Diknas era pertama Jokowi, walau dipangkas justru oleh Jokowi sendiri karena keseriusan Anies ingin memajukan edukasi nasional di negara ini.
Keberhasilan keduanya, Anies juga tanpa harus menjadi anggota partai terpilih menjadi Gubernur DKI 2017-2022 melawan lawan paling tangguh saat itu Ahok yang “punya uang tak berseri” sokongan dari 9 naga, raja korporasi di tanah air, melalui dukungan partai besar PDIP. termasuk Presiden Jokowi selaku petugas partainya.
“Dan kembali Anies dapat meyakini beberapa partai karena realitas didukung secara antusias publik, untuk menjadikannya Capres pada pemilu 2024-2029,” kata Damai Hari Lubis kepada Jakartasatu.com saat dihubungi, Jum’at 9/8/2024.
Lanjut Damai Hari Lubis, mengungkapkan sesuai data dan fakta Anies pun saat ini, 2024 sudah mendapat dukungan partai PKS yang terbantu kursinya menjadi terbanyak di parlemen DKI Jakarta akibat dukungan PKS kepada Anies kala capres 2024, namun nampak maju mundur. Ada apa ?
Tambah Hari Lubis, kemudian alasan apa Partai NASDEM yang pertama kali mendukung Anies pada pilpres 2024 pun kini nampak menjaga jarak, hal keanehan ini nampak dari bukti data empirik terhadap keberhasilan pembangunan DKI Jakarta.
“Khusus partai Gerindra hal yang wajar tidak mendukung Anies, walau Gerindra adalah pendukung Anies saat pilkada DKI Jakarta pada 2017-2022. Karena Anies justru menjadi lawan dari Prabowo pada pilpres 2024,” tukasnya.
“Namun bagi partai PKS, NASDEM dan PKB sungguh krusial, karena diluar nalar sehat, eksistensi politik kebangsaan, jika kebijakan ketiga partai dimaksud tidak memberi dukungan melalui kursi partainya di DPR D Jakarta untuk Anies maju pada Pilgub. Selain kedekatan mereka dan imbas tambahnya kursi legislatif ditingkat nasional, terlebih PKB yang memberikan sosok Ketumnya Muhaimin untuk menjadi pendamping Anis di pilpres 2024,” tandas Damai Hari Lubis.
Terhadap gonjang ganjing politik Pilkada Jakarta ini, belum secara tegas kedengaran reaksi politik Anies. Walau PDIP pun “lawan politik Anies’ sudi menawarkan petugas partai mereka sebagai orang kedua Anies. Atau kah Anies memang bakal bersedia tidak ikut kontes Jakarta 1, telah menyepakati menukar Balon DKI. Satu dengan kompensasi duduk dalam kabinet 2024-2029 ? Terlebih Partai PDIP.
“Kesimpulannya, apakah mentalitas partai politik sudah sedemikian broken, terkena implikasi revolusi mental ala Jokowi ? Jika pola pemikiran dan kebijakan partai-partai sudah sedemikian rupa rusaknya. Maka fenomena gejala-gejala poltik tanah air seperti ini, logis “parametrik” perspektif publik menyimpulkan hasil pilpres 2024 akan menambah bukti bahwa negara ini memang butuh perubahan paksa karakteristik bangsa dengan revolusi moralitas melalui revolusi sosial,” tutupnya. (Yoss)