Dokter Tifa: Novel Fiksi Indonesia Bubar 2030 Adalah Written Scenario, Ini Maksudnya….

JAKARTASATU.COM Memiliki nama lengkap Tifauzia Tyassuma, yang dikenal Dokter Tifa di jagad media Sosial. Ia jebolan lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada Yogyakarta. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya dan mendapatkan gelar Ph.D. untuk bidang Molecular Epidemiology dari Universitas Indonesia. Ia aktif mengkritik kebijakan-kebijakan pemerintah di media sosial.

Dokter Tifa mengulas Kisah Fiksi Indonesia Bubar 2030 , Novel berjudul “Ghost Fleet” karya Peter W Singer dan August Cole menjadi rujukan Prabowo Subianto dalam meramalkan masa depan Indonesia. “Republik Indonesia tidak ada lagi 2030”,  Ketua Umum Partai Gerindra. Demikian tulisan di cover yang diunggah Dokter Tifa, di akun X (Twitter) dikutip Jakartasatu pada Jum’at, 9/8/2024.

“Tahun 2018, ketika kampanye Capres waktu itu, Presiden terpilih 2024 Pak @prabowo dengan sangat meyakinkan sampaikan bahwa Indonesia bakal bubar tahun 2030.” kata Dokter Tifa.

“Itu artinya Indonesia akan bubar, 1 tahun setelah Pak Prabowo menyelesaikan tugas sebagai Presiden 2024-2029.” imbuhnya.

Ia menerangkan “Rujukan beliau bahwa Indonesia bakal bubar 2030 berdasarkan sebuah buku yang ditulis dua Pakar Intelijen dari US, PW Singer dan August Cole,”

Lanjutnya, Buku ini ditulis dengan genre novel, berkisah seluruh waktu 2030, Dunia sedang dalam masa Perang Dunia III, dimana perluasannya terjadi di kawasan Laut China Selatan dengan kawasan – yang dulunya bernama Indonesia – menjadi zona perang teritorial, perang darat.

“Buku ini walaupun ditulis dengan genre Novel, bukanlah buku fiksi,” kata dia.

Banyak penulis, terutama Ahli Prediksi, yang menuliskan prediksinya melalui sebuah kisah, untuk mengungkapkan  Prediksinya tentang kejadian di masa depan, dalam sebuah Novel.

Dokter Tifa menuturkan, Hal ini sepertinya dengan dua maksud:

1. Agar bila peristiwanya tidak terjadi, maka penulis bisa berkilah: ‘kan saya nulis novel, bukan buku science”

2. Agar buku bisa lolos tersebar, dan tidak dicap hoax atau memancing keributan ketika kejadian belum terjadi, maka penulis bisa bilang: “Kan saya nulis novel, boleh dong mengarang bebas”

Kemudian Dokter Tifa mengutip apa yang pernah disampakan Prabowo Subianto

“Pada beberapa kali wawancara ketika ditanya wartawan, Pak PS sampaikan kurang lebih:”

“Apa yang ditulis, sesungguhnya adalah sebuah “written scenario””

“Skenario yang sudah ditulis. Kalimat ini yang menarik, artinya secara implisit, beliau meyakini bahwa kedua Ahli Inteligen yang menulis buku Ghost Fleet, adalah Scenario writer, atau setidaknya petugas yang menuliskan skenario dunia yang dirancang oleh, siapa lagi kalau bukan GP, sekelompok penguasa 2/3 dunia saat ini.”terangnya.

Dokter Tifa mencontohkan, Banyak buku prediksi yang menuliskan kejadian yang belum terjadi. Misalnya novel yang ditulis Morgan Robertson ditulis tahun 1898, dengan judul: ” the Wreck of the Titan” mengisahkan kapal raksasa yang tenggelam.

“Novel tersebut ditulis 14 tahun sebelum Kapal Raksasa The Titanic tenggelam di laut Atlantik, tahun 1912.” ucap Dokter Tifa.

Tambahnya, Berbagai written scenario sebetulnya oleh GP bukan hanya ditulis di novel, tetapi juga dibuat film, bahkan kartun macam the Simpson, lirik lagu, dan lain-lain.

“Saya, dengan melihat perkembangan pesat yang terjadi di Jakarta, 17 pulau reklamasi The New Jakarta, yang luasnya tiga kali Singapore, pembangunan pesat di Jawa Barat sampai ujung Tegaluar, kawasan Mega konstruksi Sukabumi menerus sampai Cianjur, IKN yang dengan demikian akan membuat Kalimantan menjadi kawasan terbuka dengan ratanya hutan, punahnya Orangutan dan orang asli Kawasan Sulawesi, Maluku, yang siap dilekuifikasi agar hasil tambang di bawah kepulauan bisa terangkat ke atas, demikian juga dengan kawasan Jawa Timur yang di bawahnya adalah timbunan emas tak terhingga banyaknya” papar Dokter Tifa.

Lanjutnya, Maka ketika GP akhirnya menampilkan dirinya di kawasan ini. Tampaknya Prediksi Singer dan Cole semakin mendekati kenyataan.

Dokter Tifa Uraikan prediksinya menurut dirinya:

Lalu bagaimana prediksi Dokter Tifa?
Tahun 2030, Indonesia secara de jure tidak bubar. Kalau bubar, siapa yang bayar utang?
Tetapi,  Indonesia akan jadi Zona Internasional. Wilayah-wilayah dikuasai, dikavling-kavling sesuai kesepakatan para Operatornya GP.
Kelompok ini menguasai kawasan ini, dan kelompok itu menguasai kawasan itu, dan seterusnya.

Lalu bagaiman dengan penduduk lokal?

Yaaa kurang lebih seperti yang terjadi di Singapore 100 tahun lalu. Kawasan yang dulunya 80% dihuni penduduk ras Melayu, kini tinggal 19% saja penduduk Ras Melayu di sana

Indonesia nanti pasca 2030, bukan hanya dihuni  ras  Jawa Melayu 57%  dan 400 ras lain, tetapi terdiri atas berbagai suku bangsa dunia, terbesar adalah penduduk China daratan yang butuh kawasan baru untuk memindahkan sebagian  penduduknya. Persis seperti yang terjadi di Singapore 100 tahun lalu.

Jadi, biasakan saja anda semua, buat menentukan diri sejak sekarang, mau bertahan atau mau tereliminasi.

Maka jadilah manusia aset, yang bertalenta, kaya, mandiri,
Jangan jadi manusia BLT.

(Yoss)