Foto: Saiful Mujani-Said Didu, dok. istimewa

JAKARTASATU.COM– Peneliti dari SMRC Saiful Mujani menanggapi kemunduran Airlangga Hartarto (AH) dari kursi Ketua Umum Partai Golkar.

“wow awas tsunami politik …,” tanggapannya, yang ditulisnya di akun X-nya, Sabtu (11/8/2024).

Tanggapan Saiful Mujani kemudian ditanggapi pengamat politik Muhammad Said Didu. Didu mengatakan, Mujani harus ikut bertanggung jawab.

“Inilah hasil karya Bapak @saiful_mujani bersama kawan-kawan membesarkan monster kekuasaan di negeri ini,” kata Said Didu.

Saiful Mujani kemudian menanggapi “permintaan” Didu. Ia tak mengelak ketika dimintai pertanggungjawaban itu.

“iya saya ikut tanggung jawab, makanya ketika jokowi revisi uu kpk, masukin prabowo ke kabinetnya, setelah pemilu 2019, saya cabut,” balas Saiful Mujani.

Ia pada pemilu 2014 dan 2019, mengaku mendukung Jokowi. Ia mendukung Jokowi karena ketika itu tidak mau Prabowo menjadi presiden.

Menurut dia, ketika itu tidak ada pilihan selain memilih Jokowi. Sedangkan untuk tidak memilih atau yang dikenal “golput”, bukan menjadi jawaban mencegah Prabowo menjadi presiden.

“saya konsisten dg jalur saya. @jokowi  yang tidak. ini sikap terbuka dan akademik saya dan disampaikan ke dunia setelah pemilu 2019. silahkan dibaca researchgate.net/publication/35…,” ungkap Saiful Mujani. (RIS)