Lestari Negeriku Terimakasih Pahlawan.
Oleh Taufan S. Chandranegara, praktisi seni, penulis.
Semboyan Nasionalis, memuncak menembus langit maha luas membawa kabar kepada dunia. Ketika, Soekarno-Hatta, atas nama Rakyat Indonesia, mengumandangkan Kedaulatan Indonesia Merdeka.
‘Soempah Pemoeda’ konstruksi kultural ‘Kebinekaan’ mengayomi tanah negeri agraris, menghidupi lautan dilindungi-falsafah Kesaktian Pancasila, menjadi, Negara Kesatuan Republik Indonesia, NKRI, kini.
Keteladanan sejarah abad Nusantara, hingga Kartini, Cut Nyak Meutia, Hajjah Rangkayo Rasuna Said, Nyi Ageng Serang, Pattimura, Diponegoro, Panglima Besar Jenderal Sudirman, Bung Tomo, Laksamana Madya TNI (Ant.) Yos Sudarso, Mohamad Toha dan Mohamad Ramdan, lagi, pahlawan sebelumnya hingga Pahlawan Revolusi. Banyak nian patriot asli Nusantara-Indonesia. Pahlawan, kagum kepadamu.
Tak cukup kata menuliskan begitu banyak pejuang, patriot asli, NKRI, Nasionalis sejati tak ingkar janji, amanat hati nurani, etos martabat tinggi, dicatat sejarah, menjadi pelajaran pustaka pendidikan Republik Indonesia.
Nasionalis, tegas bersikap, gotongroyong, ada, di keluarga Indonesia. Bertekad bulat bersatu padu, kesatuan tradisi leluhur. Tidak runtuh oleh godaan karakter hedonisme, snobisme, elemen pemicu kabut asap mengangkasa bagai sulapan imaji, melahirkan isme.korupsi di segala rupa wajahnya, bertopeng-topeng dalam kostum pakaian kepalsuan.
Terkini, di era cita-cita NKRI, kosmos inspirasi bangsa-bangsa, karena, Bumi Indonesia menyimpan berbagai kekayaan sumberdaya alam kebutuhan dunia, semisal nih ya, ‘Rare Earth’. Jadi inget ‘tongkat kayu jadi tanaman’ syair lagu Koes Plus, waktu lampau.
Semoga pula spirit para pahlawan hebat negara ini menjadi teladan, pembimbing jiwa satria bening nurani pengikat Nusantara-Indonesia. Mencapai kesadaran mendasar “aku NKRI aku nasionalis sejati anti.korupsi …” Semoga.
Tak ada tawar menawar bagi siapapun, sebagaimana seharusnya, tindakan hukum atas dasar Ketuhanan Yang Maha Esa, demi Kemanusiaan yang Adil dan Beradab. Membuka ruang fakta, bersembunyi di balik titik api, demi melaksanakan kewajiban ruh kesadaran Persatuan Indonesia.
Dengan keyakinan teguh, kekuatan haluan hukum formal bersifat tetap, atas dasar filosofi, Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan.
Menegaskan, Keadilan Sosial bagi seluruh Rakyat Indonesia, semoga pula petugas investigasi hutan lestari, teguh iman menjaga lingkungan, bekerja keras dalam kabut asap sewaktu-waktu, demi supremasi hukum lestari Indonesia hijau hutan negeriku, adalah, upaya serius menguak sebab akibat misteri asap. Bersama, Satgas Karhutla, para relawan serta masyarakat, tradisi setempat, amat peduli lingkungan hidup negeri tercinta ini. Terima kasih sahabat. Ya Allah … Rahmat-Mu pelindung negeri ini.
Misteri memantik api daun gugur pohon mati. Flu ekologi, mengguncang ekosistem di musim tertentu negeri agraris tercinta ini. Siapa pemicu kabut deforetasi. Siapa illegal logging.
Akal, wajib menyentuh nurani keimanan lingkungan, kemanusiaan. Semoga kritik atas nama negeri tercinta, mampu membangun hakikat bening kebenaran, pemerataan kesejahteraan hutan lestari inti.oksigen langit pencipta kurva horizon pengabdian untuk negeri.
Semangat NKRI, tak pernah pudar, menindak pelaku pemantik titik api, kebakaran hutan di tengah kabut asap, kini, maupun di masa akan datang. Untuk negeri adil makmur di garis terdepan agraris ini. Pemiliki entitas citra alami estetis anggun eksotis, bersegera kembali membuat hutan tumbuh hijau gemerlap zamrut Khatulistiwa. Mengalunlah pantun, gurindam di dedaunan. Amin.
Teriring pula, doa bagi kesejahteraan negeri nan elok nian ini. Semoga konsisten di ranah anti.korupsi, deforestasi-illegal logging semena-mena dalam bentuk apapun, sekalipun oknum koruptor, oknum deforestasi, oknum illegal logging, bersembunyi di balik benua manapun.
Edukasi, kebijaksanaan di segala lini sektor kehidupan untuk negeri ini hingga tapal batas terjauh. Terus bertumbuh kemaslahatan generasi. Semoga, hutan negeriku terjaga lestari. Terimakasih pahlawan engkaulah keteladanan. Salam Indonesia Hijau Lestari.
***
Jakartasatu Indonesia, Agustus 18, 2024. Salam NKRI Pancasila. Banyak kebaikan setiap hari.