JAKARTASATU.COM– Nasihat Ustaz Hilmi Firdausi (UHF) kepada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) diakuinya sebagai bentuk cinta. Cinta karena belakangan partai itu dikritik, di-bully, bahkan dihujat karena sikap politiknya.
Namun, menurut UHF, semua itu didapat PKS karena publik menaruh harapan besar pada PKS, untuk terus menjadi garda terdepan penjaga demokrasi di negeri ini agar tidak carut marut seperti sekarang.
“PKS secara rekam jejak adalah yg paling bersih diantara Parpol lain. Ini yg menjadikan publik di luar kader menjadi simpatik. Apalagi PKS dikenal selalu istiqomah membela masalah2 keummatan,” kata UHF, kemarin, di akun X-nya.
“Karena itu, publik sangat kecewa ketika aktivitas politik PKS hari2 ini jauh dari harapan karena dianggap mengkhianati perjuangan ummat dgn bergabung mendukung politik dinasti dsb,” ia menambahkan.
Ia kemudian menyinggung sikap politik PKS terkait pemilihan kepala daerah, di Jakarta, Sumut, dan Tangerang Selatan (Tangsel).
“Pilihan politik di Jakarta dan Sumut memang sulit diterima tapi masih masuk akal. Namun pilihan politik di Tangsel itu cukup mengagetkan dan diluar nalar publik yg mengenal PKS sebagai Partai orang2 cerdas & berpendidikan,” katanya.
Hal lain, UHF menyoroti kritis PKS yang tidak seperti biasanya.
“Ramainya masalah keputusan MK, RUU Pilkada dll beberapa hari terakhir hingga viralnya pesan darurat warna biru di semua platform, sama sekali tdk disuarakan oleh PKS (yg biasanya paling kritis) karena sdh mulai masuk lingkaran kekuasaan.”
Padahal, menurut dia, PKS adalah partai tangguh, kritis, dan punya kader-kader hanif yang militan sehingga aneh jika kader PKS yang hanif diam ketika ada sesuatu mengusik nurani dan akal sehat.
“Apapun alasannya ; baik untuk kepentingan ummat, kepentingan dakwah dll…publik belum bisa menerima, jika langkah2 politik yg diambil diluar pakem PKS yg publik kenal. Masih ada waktu, belum terlambat….Dear PKS, kembalilah bersama ummat.“ (RIS)