Jokowi dan Anak-Menantu Angkuh Insensitive Putus Urat Malu
Damai Hari Lubis
Pengamat Hukum & Politik Mujahid 212.
(Kaesang Dan Bea Cukai Terjadi Gratifikasi)
Bad fhenomenon dari keluarga Jokowi, mulai dari Jokowi sendiri sampai dengan anak dan menantunya tidak sensitif terhadap suara protes publik. Mereka pikir hanya sinisme belaka.
Walau terhadap keluarga mereka, lahir berbagai peristiwa hukum tuntutan publik, dari hal gugatan ijasah palsu, dan laporan dugaan gratifikasi (korupsi) oleh anggota masyarakat (publik) kepada KPK.
Sampai dengan laporan terhadap menantunya Bobby Nasution dan Kahiyang binti Jokowi kepada KPK. Nyatanya bak tidak mereka hiraukan.
Termasuk sejak “putusan MK dan putusan MA. yang sepertinya spesial dikemas khusus Gibran dan Kaesang yang belum cukup usia menuju pilpres 2024 dan Pilkada 2024. Dengan kata lain putusan kedua lembaga penyelenggara negara yudikatif dimaksud, semata demi memuluskan track menuju pejabat eksekutif.
Dan belum lama berselang ada “kesan kuat politik hukum yang berimplikasi kegaduhan di gedung DPR RI (22/8 2024) yang batal rapat paripurna dengan agenda membuat RUU. Pilkada, sebagai dampak implementasi upaya menerbitkan undang-undang tentang pilkada sebagai “tandingan” atau pementahan terhadap kekuatan hukum putusan MK. Nomor 60 dan 70 MK/ 2024 ” yang final and binding. Hanya demi kepentingan Kaesang agar sah turut berkompetisi di pilkada 2024.
Ketika DPR RI. Sibuk dengan agenda RUU dimaksud, video Kaesang justru nampak sedang pelesiran ke USA (Philadelphia) dengan pesawat jet carteran. Dan saat kepulangan di bandara Halim PK. diberitakan oleh banyak media bahwa Kaesang dan istrinya, dari penampakan video yang viral, Kaesang dan istrinya, “nyelonong” tidak seperti umumnya para penumpang pesawat yang landing dari luar negeri, harus memasuki ruang X Ray dan ruang bea cukai bandara.
Sementara komentar pakar ahli telematika dan IT yang juga seorang aktivis, Dr. Roy Suryo, menyampaikan hasil pengamatannya terhadap kepulangan Kaesang di Bandara bahwa;
“Intinya jelas, Video Private Jet Gulfstream type G650ER No Registrasi N588SE yang penumpang-penumpang & barang-barangnya langsung bisa masuk ke Alphard yang parkir di Apron Bandara ( tanpa melalui X’ray & Bea Cukai) tersebut adalah ASLI 100% Tanpa Rekayasa.“
Dan lanjut pakar telematika dan IT tersebut, “Pesawat Gulfstream G650ER ‘registrasi N588SE sangat misterius, karena data penerbangannya dihapus, agar tidak bisa dilacak pergerakannya”.
Terhadap hubungan penerbangan Kaesang ke USA dan kembali ke tanah air, dan tidak melewati x ray dan bea cukai, dari sisi hukum boleh dipertanyakan oleh publik, dan Kaesang sebaiknya klarifikasi, karena tengaranya sebagai pola konspirasi dan dugaan telah terjadinya gratifikasi melalui service bandara dan atau bebas pajak terhadap barang masuk yang dibawa Kaesang dan istrinya dari USA, sehingga melecehkan positivisme keberlakuan UU. Keterbukaan Informasi Publik.
Maka pantas jika fenomena Anak dan Menantu Jokowi, dinyatakan kurang/ tidak care dan tidak kenal budaya malu. Atau kah menganggap publik yang mengkritisi adalah sekedar nyinyir tanpa alasan hukum dan kepatutan ? Oleh karenanya wajar jika dikatakan, Jokowi, anak dan menantu, insensitive terhadap kecemburuan sosial. Atau apakah urat malunya banyak yang putus ?