Mengenang Faisal Basri
Gde Siriana Direktur Eksekutif INFUS
Saya mengenal almarhum bang Faisal sebagai pengamat ekonomi yang konsisten kritis terhadap pemerintah. Dan sebagai aktivis, bang Faisal punya keberanian bersuara lantang, mengambil sikap, bahkan berani maju di Pilkada 2012 hanya untuk menjadi penyeimbang demokrasi. Tapi suaranya bisa dapat 5%, yang melebihi suara Alex Noerdin yang didukung Golkar dan beberapa partai lainnya, menjadi pelajaran buat kita bahwa civil society sesungguhnya dapat berbuat lebih banyak untuk mengontrol kekuasaan dan menjadi kekuatan pengimbang baik itu DPR, Pemerintah maupun Oligarki.
Fokus kritik beliau pada kebijakan ekonomi Jokowi akhir-akhir ini pada 3 hal, utang, hilirisasi tambang dan deindustrialisasi.
Beliau kan bersama bang Rizal Ramli merupakan sedikit ekonom yang perspektifnya struktur ekonomi, bukan hanya tumbuh ekonomi tapi juga soal keadilannya. Ini kan persoalan-persoalan yang sampai hari ini belum menunjukkan adanya perbaikan berarti. Semoga ada ekonom-ekonom berintegritas seperti beliau yang meneruskan perjuangan beliau.
5 September 2024