IMPOR YANG BAIK
Oleh : Girarda
Alumni YISC Al Azhar
Indonesia untuk pertama kali masuk putaran ke 3 piala dunia sepak bola 2026. Dalam pertandingan perdana tandang melawan Arab Saudi peringkat 56 sedang Indonesia peringkat 133. Banyak yang prediksi bahwa Indonesia akan menjadi bulan bulanan Arab Saudi. Ternyata banyak yang kaget Indonesia bisa menahan Arab Saudi 1:1, dengan gol dan permainan yang cantik, juga keberhasilan penjaga gawang menepis bola tendangan penalti.
Keberhasilan tersebut tidak terlepas dari strategi pembinaan berkesinambungan yang bagus sejak sekitar 10 tahun yang lalu. Juga tidak terlepas adanya pelatih dan pemain ‘impor’. Yang dulu timbul pro kontra. Namun keberhasilan prestasi mendorong dukungan supporter yang luar biasa, juga pihak yang dulu kontra rasanya sekarang sudah adem.
Pelatih dan pemain ‘impor’ yang bisa memajukan prestasi Indonesia bisa diterima dengan baik oleh bangsa ini. Bahkan banyak yang terharu perlakuan dan dukungan hebat tidak didapatkan di negaranya. Bila kita ingin melakukan impor, seperti tenaga kerja mesti selektif dengan program dan target prestasi yang ingin dicapai. Juga investasi ‘impor’ yang dikenal investasi asing mesti jelas dan terukur seperti apa prestasi ekonomi dan kesejahteraan rakyat yang akan dicapai.
Apabila hal hal ‘impor’ dilepas tidak terkendali khawatir sumber daya terserap tanpa kita mendapatkan benefit yang memadai. Impor ekspor adalah yang lumrah namun kemaslahatan rakyat dan benefit nasional mesti diutamakan.