Sketsa Pilkada Serentak (11)
Dedi Mulyadi Berpeluang Lebar
JAKARTASATU.COM– JUDUL di atas sebagai gambaran relatif. Dedi Mulyadi berpeluang lebar. Diprakirakan unggul dalam Pilkada Gubernur Jabar 2024. Itu bersandar tinjauan di atas kertas.
Sesimpel itu?! Tentu, tidak. Kontestasi belum berlangsung. Masih berproses verifikasi pasangan calon (paslon) hingga penetapannya 22 September pekan depan. Belum pula undian nomor urut paslon.
Semula diprakirakan, Dedi Mulyadi (DM) dan Ridwan Kamil (RK) akan saling beradu kejaran Jabar-1. DM diusung Partai Gerindra, RK disokong Partai Golkar. Kedua parpol ini bagian utama Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang memenangkan Pilpres 2024, Prabowo Subianto sebagai presiden terpilih. Dua parpol parlemen lainnya dalam KIM adalah PAN dan Demokrat.
Meski bersilang usungan, Gerindra dan Golkar lanjut bergandeng tangan. Klaim kemenangan Gerindra dalam pileg yang berbarengan pilpres, menjadi argumen. Posisi tawar tinggi.
Meski RK yang petahana dan punya modal elektabilitas tinggi, terganjal untuk lanjut nyalon Pilkada Jabar 2024. Hal pasti, kedua partai menghindari opsi head to head antarpartai maupun antarkandidat unggulannya. Keduanya melahirkan paslon yang siap turun gelanggang. Cawagub menjadi hak Golkar atasnama Erwan Setiawan, mantan Wabup Sumedang. Sebelum hengkang ke Gerindra, DM pernah menjabat Ketua DPD Partai Golkar Jabar.
DM tak serta-merta mencalonkan diri Pilgub Jabar lewat Pilkada Serentak 2024 ini. Ia lebih dulu memenangi pileg yang digelar bersamaan pilpres sebelumnya. Meraup suara terbanyak (355.710) di Dapil Jabar-VII yang meliputi Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta. Terbilang suara terbanyak di antara caleg se-Indonesia. Adalah kali kedua di kursi parlemen nasional. Bila periode sebelumnya (2019 – 2024), DM mewakili Golkar — dalam Pileg 2024 kemarin — atasnama Gerindra.
Bekal itu pula yang menguatkan Gerindra untuk mengusung ke Pilgub Jabar 2024. Tak tanggung-tanggung. Pencalonan DM didukung koalisi jumbo atau KIM Plus. Meliputi 13 parpol. Praktis menyisakan lima parpol yang terpecah menjadi tiga Paslon lainnya.
***
DI atas kertas, Dedi Mulyadi berpeluang lebar. KIM Plus dengan 13 parpol, berdasarkan hasil Pileg 2024 berjumlah 13.261.661 suara. Dengan catatan, bila tidak terjadi pergeseran pilihan bersesuaian parpol. Itu artinya “sudah” setara 51,76%. Dengan pendekatan simple mayority , kemenangan dimungkinkan terjadi.
Namun demikian, angka di atas berdasarkan jumlah suara sah 25.628.207. Artinya masih ada sekira 10 juta pemilih yang tempo hari tidak ikut nyoblos. Sementara Daftar Pemilih Tetap (DPT) Jawa Barat mencapai 35.714.901 orang atau 17,44% nasional.
Rincian perolehan suara Pileg 2024 dan 120 kursi DPRD Provinsi Jabar:
– Gerindra 4.301.852 suara (16,79%) atau 20 kursi;
– PKS 3.801.216 suara (14,83%) atau 19 kursi;
– Golkar 3.590.621 suara (14,01%) atau 19 kursi;
– PDIP 2.970.223 suara (11,59%) atau 17 kursi;
– PKB 2.850.963 suara (11,12%) atau 15 kursi;
– Demokrat 1.727.060 suara (6,74%) atau 8 kursi;
– PAN 1.632.627 suara (6,37%) atau 7 kursi;
– Nasdem 1.163.771 suara (4,54%) atau 8 kursi;
– PPP 1.163.171 suara (4,54%) atau 6 kursi; dan
– PSI 666.949 suara (2,67%) atau 1 kursi.
Perolehan parpol nonkursi, sbb:
– Partai Buruh 342.806 (1,34%);
– Partai Gelora 278.804 (1,09%);
– Perindo 237.721 (0,93%);
– Partai Ummat 127.694 (0,50%);
– PBB 126.177 (0,49%);
– Partai Hanura 122.504 (0,44%);
– Partai Garuda 77.048 (0,30%);
– PKN 39.798 (0,16%).
***
RAIHAN suara tak melulu di atas kertas tadi. Tidak selalu tegak lurus dengan pilihan atau raihan suara parpol. Masih dimungkinkan pilihan terhadap figur calon (paslon -pen).
Betapa pun relatif terbuka ruang lebar, paslon Dedi Mulyadi – Erwan Setiawan masih akan diuji di lapangan kontestasi. Tercatat tiga paslon lainnya yang bakal menjadi “batu sandungan”. Adalah Ahmad Syaikhu – Ilham Habibi yang diusung PKS dan Nasdem. Berikutnya PDIP dan PKB memilih solo run masing-masing dengan paslon Jeje Wiranata – Ronal Surapraja dan Acep Adang Ruchiat – Gitalis Dwi Natarina.
Ke-empat paslon Pilgub Jabar 2024 belum mendapatkan penetapan dari KPU Jabar. Lanjut masa kampanye 25 September – 23 November hingga the day Pilkada Serentak pada 27 November mendatang.***
– imam wahyudi (iW)
(jurnalis senior di bandung)