Foto: Muhammad Said Didu, dok. istimewa

JAKARTASATU.COM– Pengamat politik Muhammad Said Didu mengatakan bahwa penggusuran sudah menjadi agenda politik. Ada siklus-siklusnya.

Pertama kata dia adalah dengan menyogok partai politik. Kedua, dengan menentukan calon presiden (capres) dan calon kepala daerah (cakada) yang didukung.

Ketiga, masih menurut Didu adalah dengan menentukan tanah yang akan dicaplok. Keempat, pejabat yang sudah dipilih mengeluarkan izin.

Kelima, kata dia, adalah dengan menyogok aparat, penegak hukum, dan preman. Keenam, adalah dengan menggusur dan kuasai lahannya. “untung utk sogok berikutnya,” demikian poin 7 yang ditulis Didu di akun X-nya, Sabtu (14/9/2024).

Didu belakangan kerap turun ke lapangan memberi perhatian kepada warga di kawasan PIK 2 dan sekitarnya untuk persoalan lahan dan atau tanah yang dihadapi. (RIS)