JAKARTASATU.COM– Pengamat Muhammad Said Didu menyoal ‘fufufafa’, mengatakan bahwa Prof Jimly Asshiddiqie sedang membuang etika dan moral ke tong sampah demi sesuatu. Didu mengatakan itu karena ia menyebut Jimly sedang meminta melupakan hinaan yang dilakukan akun fufufafa.
“Mhn disampaikan kpd Prof Jimly (krn saya diblokir) bhw meminta melupakan hinaan akun fufufafa adlh: 1) puncak penjilatan seorang professor kepada orang yg bermoral sangat rendah. 2) bhw prof Jimly sdg membuang etika dan moral ke tong sampah demi sesuatu,” kata Didu, di akun X-nya, Ahad (15/9/2024).
Soal Jimly, sebelumnya, dalam cuitannya, ia menuliskan bahwa ‘fufufafa’ tidak lain cermin tingkat peradaban demokrasi (masih) rendah dan kampungan, sangat didominasi negative dan black campaign, menyerang pribadi. Jimly terkesan menganggap akun dengan post-post-nya tidak bermasalah.
“Misalpun orangnya memang benar, kejadiannya wkt pilpres 10 th lalu. Sdh lah lupakan sj, aplg kalo cuma utk adu domba pres trpilih vs wakilnya,” kata dia, di akun X-nya, Sabtu (14/9/2024).
Cuitan mantan Ketua MK kemudian dikomentari pengamat Yunarto Wijaya. Yunarto seolah “menegur” Jimly karena menyinggung demokrasi rendah atas apa yang dicuitkan.
“Lagian siapa bilang negative campaign itu berarti demokrasi rendah prof? anda liat debat pilpres us kemarin?” komennya.
Menurut dia, kalau benar seperti yang banyak disangka oleh publik, diakui saja. “Kalo benar ya diakui saja, toh scr tata negara gak akan membatalkan apapun, yg tidak beradab kalau ada pihak-pihak yang mengatakan itu bukan dia & cari kambing hitam…,” imbuhnya.
Diketahui, belakangan, publik tengah dibuat penasaran siapa pemilik akun dari ‘fufufafa’. Pasalnya, akun tersebut dianggap telah berbuat tidak pantas ke beberapa elit atau tokoh di negara ini, seperti menghina, melecehkan, dan lain-lain.
Banyak elit atau siapa pun ikut berkomentar soal di balik akun tersebut. Sampai-sampai, dugaan kuat yang mengarah ke seseorang pun sudah dikonfirmasi-kan. Namun ia seperti menyanggahnya. (RIS)