Foto: Toddy Ardiansyah Prabu (Ketum Forum Indonesia Unggul), dok. istimewa

JAKARTASATU.COM– Sembilan catatan Forum Indonesia Unggul di HUT ke-214 Tahun Kota Bandung, disampaikan langsung Ketum Toddy Ardiansyah Prabu. Sembilan catatan itu antara lain pertama, diharapkan warga masyarakat Kota Bandung turut berpartisipasi dalam Pilkada serentak secara damai dan masyarakat menggunakan hak politiknya dengan datang ke TPS memilih Wali Kota sesuai tantangan Kota Bandung ke depan.

Kedua, Wali Kota Bandung terpilih diharapkan memiliki visi wawasan global. Ketiga, Wali Kota Bandung terpilih diharapkan mampu membawa Bandung sebagai kota peradaban dunia, kota sejarah spirit kemerdekaan dunia, kota perdamaian dunia, kota budaya, kota kreatif dunia sekaligus kota pendidikan (terpelajar) dunia.

Keempat, Wali Kota terpilih mampu menertibkan kota Bandung lebih baik lagi dan terbebas dari musibah banjir sekaligus memberikan pelayanan air bersih yang cukup dan sumber mata air yang cukup untuk kemashalatan rakyat Bandung dengan tetap menjaga pelestarian alam hutan kota.

Kelima, mengingat peran strategis kota Bandung dalam kemerdekaan negara Asia Afrika pasca Konferensi Asia Afrika yang menghasilkan Dasasila Bandung, Wali Kota terpilih kata dia mesti mengusulkan Kota Bandung ke PBB sebagai Kota Warisan Dunia dan Kota Inspirasi Dunia.

Keenam, Wali Kota Bandung dapat mendatangkan wisatawan dunia/pelajar dunia untuk belajar nilai nila sejarah spirit kemerdekan dan perdamaian dunia. Bandung Is Window Of The World.

Ketujuh, Wali Kota Bandung dapat memberikan keteraturan tata kota dan infrastruktur transportasi massal agar terawat baik mobilitas kehidupan sebagai ibukota propinsi. Kedelapan, Wali Kota Bandung dapat memberikan keteladanan kepemimpinan bagi masyarakat kota Bandung sebagai panutan contoh rakyat Bandung.

Terakhir atau kesembilan, Wali Kota Bandung mesti memberikan spirit transformasi pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi kepada kaum anak muda agar menjadi kaum terdidik yang memiliki keseimbangan IQ EQ, menumbuhkan budaya membaca maupun literasi, menumbuhkan semangat nation interest kepada generasi inovatif dan kreatif entreprenuer, dengan memperhatikan ekonomi rakyat berbasis syariah (berkeadilan) menjadi solusi kekinian.

“Dengan tercapainya transformasi tersebut menjadi model percontohan di Indonesia,” imbuhnya.

Sembilan catatan itu, kata dia, karena Kota Bandung adalah kota terbesar ketiga di Indonesia setelah Jakarta dan Surabaya, di mana memiliki sejarah panjang, kultur dan pesona tersendiri baik pada tataran domestik, regional ASEAN  maupun global.

“Dan sepanjang usia itu kota Bandung turut mengawal sejarah perjuangan bangsa Indonesia dari sebelum kemerdekaan hingga hari ini. Hal fenomenal tentu saja diselenggarakannya Konferensi Asia Afrika di Kota berjuluk Paris van Java tersebut pada tahun 1955,” katanya.

“Hal ini mencerminkan bahwa kota Bandung sangat beralasan sebagai destinasi wisata, kuliner, studi sejarah dan demografi sekaligus kota akulturasi budaya,” tandasnya. (RIS)

Hari ini, Rabu, 25 September 2024, persis 214 tahun usia Kota Bandung.