Foto: logo YLBHI

JAKARTASATU.COM– Beberapa catatan Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI) aksi penyampaian pendapat diintimidasi, diteror, hingga mengalami kekerasan pada bulan ini, September 2024, disebut memiliki pola sama. Yakni dilakukan oleh sekelompok orang yang diduga dibantu aparat keamanan.

“Kami memantau dalam bulan ini, beberapa aksi penyampaian pendapat di muka umum dan kegiatan warga mendapatkan intimidasi, teror hingga kekerasan. Polanya sama, dilakukan oleh sekelompok orang dengan bantuan aparat keamanan,” demikian diungkap YLBHI, lewat akun X-nya, Sabtu (28/9/2024).

“Mau sampai kapan polisi jadi tameng untuk melakukan kekerasan?” tanya akun YLBHI.

Berikut daftar yang YLBHI punya terkait penyampaian pendapat diduga mengalami intimidasi, teror, dan kekerasan:

“Ayok kita list bersama, dimana saja kejadian itu terjadi #DaruratKekerasanAparat

Bulan ini, tepat satu tahun tragedi kekerasan aparat di Rempang. Hal itu terulang lagi pada 18 september kemarin

Kemarin (27/9/24), massa aksi Global Climate Strike di intimidasi dengan alasan yang tidak jelas. Alat peraga aksi direbut dan dihancurkan. Polisi ada tapi tak berbuat apa-apa

Di Pundenrejo, Pati, Petani mendapatkan intimidasi dari sekelompok warga karena melakukan kegiatan di tanah pertaniannya. Polisi ada, tapi tak berbuat apa-apa

Di Sulawesi Selatan, aparat keamanan bahkan menggunakan gas air mata untuk memukul mundur petani

Di Pati, hingga sore ini, intimidasi semakin banyak. Bahkan aparat keamanan menurunkan banyak pasukan di lahan pertanian Mau ngapain pak?”

(RIS)