Mujahid 212 Damai Lubis: Kapolri Baru Harus Berintegritas Menghadapi Suasana Brutal
JAKARTASATU.COM— Pengamat Hukum dan Politik Mujahid 212 Damai Hari Lubis angkat bicara terkait kegiatan Forum Tanah Air ( FTA ), gelar Silaturahmi Kebangsaan Diaspora bersama Tokoh dan Aktivis Nasional dilaksanakan Magzi Ballroom, Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan. Acara tersebut mendapat perlakuan persekusi oleh sekelompok orang tidak dikenal yang membubarkan paksa acara tersebut, pada Sabtu 28/9/2024.
Damai Lubis menilai peran polisi amat strategis dan kompeten dibidang keamanan ditengah kehidupan sosial masyarakat.
“Kapolri harus memiliki jiwa keterusikan jika ada siapapun pihak-pihak yang sengaja membuat onar atau kekacauan, termasuk perilaku persekusi disertai kekerasan dan pengrusakan oleh sebuah kelompok terhadap sebuah kelompok atau golongan tertentu di alam demokrasi,” kata pengamat hukum dan politik Mujahid 212 Damai Hari Lubis kepada wartawan, Sabtu 28/9/2024.
Damai Lubis beri contoh, jangan sampai ada kelompok yang nekad dan ugal-ugalan seperti video yang beredar di media sosial terkait acara yang dilaksanakan Forum Tanah Air ( FTA ), gelar Silaturahmi Kebangsaan Diaspora bersama Tokoh dan Aktivis Nasional dilaksanakan Magzi Ballroom, Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan pada Sabtu 28 September 2024.
“Video yang beredar tampak gambar tayangan dimana sebuah kelompok yang nampak beringas dan brutal mengesekusi sebuah acara pertemuan didalam disebuah di hotel Grand Kemang yang dihadiri berapa orang tokoh diantaranya May Jend Soenarko, Refly Harun dll,” terang Damai Lubis.
“Lalu ternyata penampakan di video di hotel Kemang tersebut itu sendiri ada seorang anggota polisi, namun tak berkutik. Dan untuk selanjutnya peristiwa ini harus ada perintah penindakan melalui proses hukum yang berkepastian Jo. KUHAP Jo UU. POLRI,” tandasnya.
Lanjut Damai Lubis, “Dan oleh karena tidak sekedar persekusi namun disertai pengrusakan dan penganiayaan, maka peristiwa ini merupakan unsur delik biasa. Oleh karenanya tindakan polri tidak membutuhkan adanya pelaporan atau pengaduan dari para korban,” urainya.
“Maka, sebaiknya persyaratan Kapolri yang baru paska 20 Oktober 2024. Prabowo lebih menekankan agar hak prerogatifnya khusus memilih bakal Kapolri, selain berintegritas dan bermoral tinggi, sesuai dengan tri brata, juga TIDAK LOYO mesti punya mental konsisten dan tidak ewuh pakewuh harus berani, objektif dan tidak keberpihakan,” beber Damai Lubis.
“Orientasinya melulu kepada fungsi dan tanggung jawab penegakan hukum, semata demi ketertiban dan keamanan dan kenyamanan kehidupan seluruh masyarakat bangsa ini,” pungkasnya. (Yoss)