Lapong: Lima Efek Persoalan Terhadap Pembubaran Diskusi Din Syamsuddin
JAKARTASATU.COM— Forum Tanah Air ( FTA ), gelar Silaturahmi Kebangsaan Diaspora bersama Tokoh dan Aktivis Nasional dilaksanakan Magzi Ballroom, Hotel Grand Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu, 28/9/ 2024. Diskusi dihadiri Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Prof Dr. Din Syamsuddin.
Forum diskusi tersebut tiba-tiba didatangi sekelompok orang tak dikenal (OTK) masuk ke dalam ruangan diskusi merangsek property FTA dan meminta secara paksa untuk dibubarkan acara tersebut.
Ketua umum PRRI Moh Lapong mengatakan banyak Efek persoalan terhadap pembubaran diskusi yang diselenggarakan Forum Tanah Air dengan menghadirkan Din Syamsuddin, dan beberapa tokoh lainnya. Hal tersebut disampaikan ke redaksi Jakartasatu.com, Ahad 29/9/2024.
Efek Persoalan Terhadap Pembubaran Diskusi Din Syamsuddin itu, Antara lain adalah :
1. Anak Bawang yang membubarkan itu “(Tanpa DiLawan)” akan semakin besar kepala karena merasa acara Aktivis senior bisa dibubarkan dan diacak acak dengan sangat memalukan.
2. Organ “suruhan” seperti mereka mendapat legitimasi berikutnya terhadap apa yang mereka lakukan.
3. Eskalasi intimidasi akan semakin berkembang terhadap aktivis yang menyuarakan kritikan untuk kebenaran.
4. Aktivis lain yang tertular untuk menyuarakan kebenaran menjadi cemas dan ciut nyali.
5. Menghambat dialektika pertengkaran ide-ide sebagai jalan panjang terhadap edukasi bangsa ini.
Sebelumnya diberitakan, Forum Tanah Air (FTA) menggelar diskusi di sebuah hotel di Kemang, Jakarta Selatan. Diskusi tersebut tiba-tiba dibubarkan sekelompok orang dan sempat menuai kericuhan.
Diskusi yang dihadiri sejumlah tokoh, mulai dari Refly Harun, Marwan Batubara, Said Didu, Din Syamsudin, dan sejumlah tokoh lain itu tiba-tiba didatangi masa. Bahkan sekelompok orang telah hadir di lokasi dan melakukan orasi di depan hotel sebelum acara dimulai. Tidak berapa lama, acara pun dibatalkan dan hanya menjadi konferensi pers.
Dalam konferensi pers itu, para pembicara mengecam tindakan brutal kelompok massa dan menyayangkan aparat keamanan yang tidak menjaga kegiatan tersebut.
Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Rahmat Idhal menyebut telah mengidentifikasi sejumlah pelaku yang membubarkan paksa acara tersebut.”Sudah kita identifikasi dan ketahui nama-nama pelakunya, akan segera kita tangkap dan proses hukum. Ada 10 orang,” kata Kapolres Ade Rahmat. (Yoss)