Di Acara “Jelang 20 Oktober 2024…?”, Faizal Assegaf: 14 Oktober Gerakan Perubahan Berskala Besar Tuntut Keadilan
JAKARTASATU.COM— Penggagas Silaturahim Lintas Tokoh dan Elemen Rakyat “Jelang 20 Oktober 2024…?”, Faizal Assegaf mengatakan silaturahmi ini dibuat secara matang dengan persiapan yang tidak main-main, kita berkonsolidasi sudah hampir 6 bulan.
“Mendatangkan tokoh-tokoh kritis untuk hadir mereka yang memiliki moral itu kredibilitas dan komitmen terhadap NKRI, terhadap penegakan hukum diantaranya Prof Dr Amin Rais, Din Syamsuddin dan lain-lain untuk menegaskan satu pesan yang kuat kepada Istana bahwa rakyat rakyat menuntut keadilan dalam bernegara,” kata Faizal Assegaf dalam siaran pers, Jakarta, Selasa (1/10/2024).
“Dan ini acara yang Ishaa Allah tanggal 1 Oktober dan nanti menyusul tanggal 14 Oktober dalam skala yang lebih besar dengan melibatkan seluruh perwakilan-perwakilan kelompok perubahan, gerakan menuntut keadilan,” imbuhnya.
“Dan pada tanggal 14 Oktober 2024, setelahnya yaitu pada tanggal 28 Oktober kami berencana membentuk satu barisan besar untuk datang ke KPK menuntut Jokowi meminta pertanggungjawaban,” jelas Faizal.
Faizal Assegaf menegaskan Silaturahmi Lintas Tokoh dan Elemen Rakyat merupakan representasi tokoh-tokoh kritis untuk mengirim pesan ajakan bersatu keluar dari politik kotak-kotak yang selama ini menjebak kehidupan rakyat dalam bernegara.
“Pengadilan atau menuntut Jokowi diadili harus ditegakkan dalam era pemerintahan baru nanti,” tandasnya.
Faizal Assegaf ungkapkan harapan di pemerintahan Prabowo untuk menegakkan konsitusi mendengarkan suara rakyat dalam kehidupan bernegara.
“Kita berharap Pak Prabowo tegak lurus menegakkan konstitusi, mendengar jeritan, mendengar suara rakyat, dan jangan ragu mereka yang berkuasa semena-mena harus dibawa ke pengadilan untuk dimintai pertanggungjawaban. Itulah cara bernegara,” ungkap Faizal.
“Banyak masalah diantaranya skandal-skandal proyek yang terancam mangkrak, pelanggaran-pelanggaran HAM, berbagai kasus-kasus penunggangan infrastruktur partai politik, pemilu curang,” jawab Faizal Saat ditanya wartawan apa kritikan terhadap pemerintahan Jokowi.
“Dan paling puncak kejahatan Jokowi adalah mempersembahkan kejahatan dinasti politik yang sangat menentang moralitas bangsa, budaya bangsa dan konstitusi di dalam bernegara. Jadi sangat banyak dan itu sudah diulas oleh para tokoh,” jelasnya.
Oleh sebab itu kata Faizal, Pak Said Didu, Pak Amin Rais , Pak Din Syamsuddin dan berbagai tokoh dari kanan kiri atas bawah menyatukan hati. Tidak ada keraguan. Kita berdiri sebagai lokomotif untuk menegakkan supremasi hukum.
“Jadi ini bukan diskusi biasa-biasa saja tapi kita ingin mengajak wilayah operasional politik moral untuk memastikan negara tidak boleh membiarkan satu keluarga berkuasa semena-mena,” tegas Faizal.
“Itu pesan kami, semoga Pak Prabowo mendengar suara kami dan tidak tergantung terhadap satu kepentingan keluarga Mulyono atau Jokowi,” pesannya kepada Presiden terpilih Prabowo Subianto. (Yoss)