Eko Patrio, Sekjen PAN
(dari Komedi ke Politisi)
EKO Patrio resmi menjabat Sekretaris Jenderal Dewan Pimpinan Pusat Partai Amanat Nasional (DPP PAN). Begitu kabar tersiar.
Tinggal peresmian pelantikan. Bahwa Ketum DPP PAN, Zulkifli Hasan sudah berketetapan dan menetapkan. ZulHas sapaannya, selaku formatur tunggal hasil Kongres PAN 2024, yang kembali menduduki jabatan puncak partai. ZulHas terpilih secara aklamasi untuk periode ketiga.
Eko Hendro Purnomo, S.Sos. yang sohor dengan nama Eko Patrio adalah kader senior PAN dengan prestasi mumpuni. Sukses memimpin DPW PAN Jakarta, Eko mencetak rekor empat kali di kursi parlemen DPR RI. Sebagai sekjen anyar , Eko menggantikan Eddy Soeparno yang telah menjabat dua periode sebelumnya.
Penunjukkan Eko Patrio itu, sekali gus memupus dan mengakhiri spekulasi tentang siapa bakal menempati kursi Sekjen DPP PAN — pascakongres 2024. Sebelumnya diprediksi bakal dipercayakan di antara Viva Yoga Mauladi dan Yandri Susanto. Keduanya menjabat Wakil Ketum DPP PAN (demisioner).
Sang sekjen baru ini sejatinya masuk dalam radar kabinet Presiden Terpilih, Prabowo Subianto. Bersamaan itu pula muncul prediksi, kedua waketum — Viva dan Yandri bakal diplot di pos baru dalam jajaran pemerintahan baru. Diprakirakan pula jabatan untuk mantan sekjen — Eddy Soeparno. Tiga kader utama PAN itu akan melengkapi porto folio di Kabinet Indonesia Maju. Menyusul komandannya, ZulHas sebagai nominator utama (kembali) di kursi menteri perdagangan.
Eko Patrio (53) yang lahir di Nganjuk, Jatim, 30 Desember 1970 — dikenal sebagai bintang pentas. Suami Viona Rosalina yang dikaruniai tiga orang anak, mengawali karier di pentas komedi. Dikenal Trio Patrio (Parto – Akri – Eko). Tak ingin melupakan tapak langkah, Eko pun berkarib nama Eko Patrio.
Meniti karier dari bawah. Bahkan pernah jadi kernet angkot. Bermula dari kelompok komedi “Seboel”, saat masih siswa SMA. Singkatan “Sekelompok Bocah Eling”, menjuarai Lomba Lawak yang digelar Radio Kekayaan Jakarta. Lanjut dengan nama Trio Patrio mengisi “kekosongan” pentas lawak, setelah era Srimulat, Kwartet Jaya, Bagio cs, Warkop DKI dan Bagito.
Merambah ke layar televisi. Sejak 1994 di TPI. Lanjut lancarjaya dan sukses sebagai pengisi acara hingga presenter di hampir semua TV swasta. Pun pemeran film bertajuk Bangun Lagi dong, Lupus (2013), Naga Naga Naga (2022) hingga teranyar Putri Bintang Lima (2024).
Eko Patrio menyandang predikat pewara, aktor, produser dan politisi. Mengenal dunia politik, ia tertambat hati di PAN. Terpilih anggota DPR RI dalam Pemilu 2009 dari dapil Jatim-VIII, mencakup Nganjuk — kota kelahirannya. Berlanjut di dapil yang sama, kembali beroleh kursi parlemen nasional 2014 – 2019.
Pada periode kedua DPR RI itu, Eko didapuk panglima DPW PAN Jakarta hingga berhasil melipatgandakan jumlah kursi dewan. Semula cuma dua kursi, disulap menjadi sembilan kursi. Praktis beroleh formasi pimpinan DPRD Jakarta. Terakhir pada 2024, naik lagi — genap 10 kursi.
Eko pun berpindah dapil ke Jakarta untuk Pemilu 2019. Bahkan terpilih (lagi) dengan raihan suara lebih besar dibanding dapil sebelumnya. Melewati 100 ribu suara. Lewat Pemilu 2024, menjadi kali keempat — sang maestro PAN beroleh kursi parlemen Senayan.
Lebih dari cukup argumen dan konsideran mempercayakannya sebagai Sekjen DPP PAN 2024 – 2029. Sebuah tegen prestasi sebagai “timbal balik” langsung dari sang ketum, ZulHas.
Waketum DPP PAN, Viva Yoga mengumbar optimisme. Ungkapnya, Eko Patrio punya talenta lengkap dan sudah teruji. Interaksi, komunikasi dan jaringan politik yang tak diragukan lagi. Kiranya, menjadi modal utama dalam lobby politik di parlemen. Peran sekjen bernama Eko Patrio menjadi enerji baru bagi kiprah PAN. Semoga.*
– imam wahyudi (iW)