Pemanggilan Sejumlah Calon Menteri ke Kartanegara, Hendrajit: Meskipun Belum Dilantik Menunjukkan De Facto Sudah Presiden
JAKARTASATU.COM— Presiden terpilih Prabowo Subianto telah mengundang sejumlah tokoh yang dipertimbangkan sebagai calon menteri dalam kabinetnya kemarin, Senin (14/10/2024). Proses pemanggilan calon menteri, wakil menteri, serta kepala badan akan dilanjutkan hari ini, Selasa (15/10/2024).
“Saya kira itu bukan untuk penyusunan kabinet. Ada gejala menarik belakangan ini. Banyak kalangan terbiasa larut pada tayangan berita, namun tidak memahami maknanya,” kata pengamat geo-pilitic kepada Jakartasatu saat dihubungi, Selasa (15/10/2024).
“Alhasil, umumnya orang paham tema cerita, tapi nggak paham plot dan alur cerita yang dimainkan,” imbuhnya.
Menurutnya peristiwa HUT TNI, kunjungan Prabowo ke Solo, hingga pemanggilan beberapa tokoh ke Kertabegara, merupakan pesan simbolik.
“Jadi meskipun bisa saja 40 persen yang dipanggil itu kelak jadi menteri, terlalu naif kalau hal itu dimaknai dalam rangka penyusunan kabinet,” jelas dia.
“Terlalu dini lah. Prabowo saya kira sangat paham bahwa berdasarkan konvensi selama ini, pemanggilan para calon menteri itu ya sesudah pelantikan,” tambahnya.
Tapi kenapa Prabowo melakukan hal seperti itu, nah itu lebih menarik untuk dibaca. Menurut saya ini pesan simbolik. Semacam afirmasi dari Prabowo bahwa meski dirinya belum dilantik, namun de fakto sedang berproses menuju de jure 20 Oktober mendatang. Jadi kalau ini disebut Gladi Resik kepresidenan, saya kira itu tak berlebihan. Malah mungkin lebih pas,” tutur wartawan senior ini.
Lanjutnya, maka itu rangkaian peristiwa sejak HUT TNI 5 Oktober, kunjungan Prabowo ke Solo dan ke Mako Brimob, hingga pemanggilan beberapa publik figur ke Kertanegara, harus dibaca dalam satu tarikan nafas.
“Karenanya, memandang pertemuan Kertanegara untuk kabinet, saya kira itu ilusi optik. Memandang satu peristiwa memakai kacamata yang tidak pas,” tandas Hendrajit. (Yoss)