Foto: dok. akun X Said Didu

JAKARTASATU.COM– Jika saya boleh berikan bobot utk melaksanakan pemikiran Pak @prabowo dalam bukunya “Paradoks Indonesia” dibutuhkan nilai 10, maka saya menilai dar calon Menteri/Wamen/Pimp Lembaga yg sudah dipanggil sepertinya bobotnya baru di angka 6.

Hari ini mendalami buku Pak @prabowo : Paradoks Indonesia edisi 2022 (semua edisi sebelumnya saya juga sudah baca).

Setelah mendalami kembali pemikiran beliau dalam buku tsb saya menilai bahwa Kabinet yg akan diumumkan, sepertinya masih jauh dari kebutuhan untuk melaksanakan pemikiran Pak Prabowo dalam buku tersebut.

Bahkan ada beberapa Menteri justru pemikiran dan langkahnya selama ini bertolak belakang dengan pemikiran Pak Prabowo dalam buku tersebut.

Buku tersebut mengurai tentang kenapa Indonesia yg kaya SDA dan SDM tapi sebagian besar rakyatnya miskin.

Untuk menyelesaikan paradoks tersebut, terdapat 2 (dua) tantangan besar yaitu :

1. Ekonomi dikuasai pemodal besar karena : (1) kekayaan bangsa mengalir ke LN, (2) semakin melebarnya kesenjangan pendapatan, dan (3) ancaman middle income trap jika pertumbuhan rendah.

2) Demokrasi dikuasai pemodal besar karena maraknya politik uang sbg akibat dari biaya demokrasi mahal.

Solusi yg ditawarkan oleh beliau atas tantangan tersebut :

1. Ekonomi harus untuk rakyat dg cara : (1) penerapan UUD 1945 pasal 33 secara makin konsekwen, (2) BUMN dan Koperasi jadi ujung tombak, dan (3) pertumbuhan ekonomi harus 2 digit dg investasi di pertanian, pengolahan, perdagangan dan Industri Strategis

2. Demokrasi oleh dan untuk rakyat melalui pelaksanaan demokrasi sesuai dg UUD 1945 berazaskan musyawarah dan mufakat.

Jika membaca dg saksama pemikiran Pak Prabowo dalam buku tersebut sangat jelas dilandasi sikap PATRIOTISME dan NASIONALISME yang tinggi.

Untuk melaksakan pemikiran dan konsepsi demikian maka dibutuhkan Tim yang memiliki KOMPETENSI, INTEGRITAS,  KEBERANIAN, serta bobot MORAL dan ETIKA yg tinggi juga.

Sayangnya calon Menteri/Wamen/Pimpinan Lembaga yg akan dilantik masih banyak yg perlu dipertanyakan atas 5 hal tersebut.

Hal ini penting karena di hal 175, Pak Prabowo menyatakan bahwa kita harus bisa melaksanakan suatu perombakan besar untuk bangsa agar bisa berdiri sebagai bangsa kesatria.

Hal-hal yang disoroti tajam  dan untuk diselesaikan dalam buku tersebut antara lain :

1) ketimpangan ekonomi yg sudah sangat parah

2) demokrasi dan kedaulatan yg dibajak oleh oligarki hrs dikembalikan ke kedaulatan rakyat

3) penegakan hukum harus bebas dari sogokan

4) ketegasan dalam pemberantasan korupsi

5) butuh pendekar-pendekar penyelamat demokrasi

6) mengembalikan konstitusi negara ke Naskah UUD 1945 asli

7) jadikan BUMN ujung tombak ekonomi dg pimpinan BUMN yg kapable – hrs diisi oleh profesional.

8) jadikan koperasi alat pemerataan

9) kebenaran dan keadilan harus ditegakkan

10) pembelaan terhadap rakyat miskin dan lemah harus dilakukan

11) pemerintah harus ikut serta dalam ekonomi – tdk melepaskan ke pasar bebas.

Inilah agenda-agenda penting yg sepertinya menjadi perhatian besar Presiden Prabowo selain agenda yg disampaikan saat kampanye.

*Tulisan Muhammad Said Didu yang di-posting di akun X-nya, Sabtu (19/10/2024) malam