Foto: dok. @doniriw/tangkapan layar

JAKARTASATU.COM– Ojol meninggal karena lapar saat mengantre makanan pelanggannya pada bulan Agustus 2024 ini untuk mengingatkan kita, bahwa tidak semestinya di negeri kaya, rakyatnya meregang nyawa karena kondisi itu.

“Ini sebuah tragedi memilukan di sebuah negeri yang gemah ripah loh jinawi. Negeri yang subur makmur tetapi ada prang mati kelaparan ketika mengantre makanan,” kata orang dalam video viral “mereview”, dikutip jakartasatu.com.

“Sementara di sana, 25 juta per hari digunakan untuk menyewa sebuah Alphard dengan jumlah ribuan untuk sebuah perayaan,” imbuhnya.

Orang dalam video tersebut pun menganggap meninggalnya ojol karena kelaparan itu mengenaskan.

“Seorang ojol berusia setengah baya meninggal dunia dalam keadaan mengenaskan. Mengenaskan karena dia meninggal kelaparan ketika mengantre makanan (mi) pelanggannya,” katanya.

Kejadian itu mengingatkan pe-review atas kisah khalifah kedua umat Islam, yakni Umar bin Khatab, ketika menemui seseorang yang lapar langsung diberikan makanan olehnya.

“Ketika Umar bin Khatab menjadi khalifah, beliau pernah berkeliling dan menemukan seorang yang kelaparan. Dia sangat merasa sangat berdosa,” katanya.

“Lantas dia pulang untuk mengambil gandum. Gandum itu dia panggul sendiri untuk diantarkan kepada orang tersebut,” ia melanjutkan.

“Mengapa Umar melakukan itu? Karena dia tahu, sebagai pemimpin, dia akan diminta pertanggungjawaban atas kesejahteraan rakyatnya,” katanya lagi.

Maka kata dia, dengan meninggalnya seorang driver ojol dalam keadaan lapar ini, akan menjadi hisab bagi pemimpin-pemimpin yang seharusnya mensejahterakan rakyatnya. “Dan kini tidak hanya kelaparan tetapi sampai meninggal karena keadaan lapar,” tukasnya.

Kejadian itu terjadi di Medan. Terjadi pada pagi hari. Driver ojol tersebut bernama Darwin Mangudut Simanjuntak (49).

Sebelum meninggal, ia sempat kejang-kejang. Berita meninggalnya Darwin pun viral di media sosial. (RIS)