TANPA BUDAYA MALING
Oleh : Girarda
Alumni YISC Al Azhar

Akhir-akhir ini banyak didengungkan target Indonesia maju. Indonesia emas 2045. Secara umum negara maju bila pendapatan perkapita pertahun lebih dari 11.900 dollar, sedikit pengangguran, keamanan bagus, fasilitas kesehatan bagus, bangsanya produktif hingga nilai ekspor jauh lebih tinggi dari nilai impor.

Coba kita tengok unsur keamanan. Menurut hemat penulis ini menjadi dasar bagi keberhasilan unsur-unsur yang lain. Kita bisa lihat tayangan dari negara maju bagaimana masyarakatnya. Ada barang yang tertinggal di tempat umum tetap aman. Kita juga bisa lihat ternak ratusan ribu ekor di tempat terbuka aman aman saja. Anak anak usia sekolah dasar pergi pulang aman tanpa kendala apapun.

Sebagai cermin di sini, apabila kita tertinggal barang berharga di tempat umum aman? Anak-anak sekolah kita bisa pergi pulang tanpa orang tua khawatir? Yang punya ternak dan tanaman bisa petik hasil dengan aman?

Rasanya kita perlu kerja keras untuk membuat budaya aman, semua lapisan masyarakat  bebas dari keinginan untuk maling, ngutil, korupsi dalam berbagai bentuk, mengambil yang bukan hak nya. Jangan lupa bahwa anak sekolah nyontek juga bentuk maling, juga guru yang memberi bocoran atau kisi kisi juga kategori maling. Bisa dimulai dari usia dini, dilanjutkan dengan upaya nyata memberi sanksi tegas baik formal maupun sosial kepada maling, pengutil, koruptor, yang suka mengambil bukan haknya.

Masih dalam suasana hari sumpah pemuda, mari kita semua bersumpah, bangsa ini bukan bangsa maling. Salam.