JAKARTASATU.COM – Kementerian Komunikasi dan Digital (Kemkomdigi) Republik Indonesia bekerja sama dengan Microsoft meluncurkan ElevAIte Indonesia, sebuah inisiatif pelatihan kecerdasan buatan (AI) untuk membekali 1 juta talenta Indonesia dengan keterampilan yang relevan di era transformasi digital. Menggabungkan makna “elevate” (meningkatkan) dengan “AI”, program ini menjadi simbol kolaborasi multi-sektor untuk memperkuat posisi Indonesia di kancah global melalui pemanfaatan teknologi AI.
ElevAIte Indonesia akan melibatkan mitra dari pemerintahan, industri, institusi pendidikan, dan komunitas. Program ini dirancang untuk menghubungkan talenta Indonesia dengan peluang baru yang tercipta dari teknologi AI, seperti peningkatan produktivitas, kreativitas, dan kualitas pekerjaan, serta percepatan inovasi yang bertanggung jawab.
Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, menekankan pentingnya pendekatan yang bijak dalam pemanfaatan teknologi, khususnya AI, yang semakin memengaruhi berbagai aspek kehidupan. “Teknologi modern, seperti AI, menuntut kita semua, khususnya para pemimpin, untuk menjadi lebih bijak, sabar, dan akomodatif. Perkembangan AI memberikan peluang besar untuk meningkatkan kualitas hidup, tetapi juga membawa tantangan yang harus dikelola dengan hati-hati,” ujar Meutya.

Lebih lanjut, Menkomdigi menjelaskan bahwa kolaborasi, komunikasi, dan negosiasi adalah kunci untuk memastikan teknologi dapat dimanfaatkan secara maksimal dan bertanggung jawab. “Pemanfaatan AI tidak bisa dilakukan secara sepihak. Kita memerlukan sinergi dengan berbagai pihak, mulai dari pemerintah, pelaku industri, hingga masyarakat,” tambah Meutya. Melalui inisiatif seperti ElevAIte Indonesia, beliau berharap dapat menunjukkan bagaimana teknologi AI dapat digunakan untuk memperkuat ekosistem nasional sambil tetap menjaga nilai-nilai etika dan kepentingan bersama.
Program ElevAIte Indonesia menjadi salah satu contoh nyata dari pendekatan kolaboratif tersebut. Dengan melibatkan mitra ekosistem yang luas, inisiatif ini dirancang untuk membekali generasi muda dan tenaga kerja dengan keterampilan AI yang sesuai dengan kebutuhan industri dan masyarakat. Selain meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, program ini juga menjadi landasan bagi Indonesia untuk bersaing di tingkat global dan menuju cita-cita Indonesia Emas 2045.
Inisiatif ElevAIte Indonesia menjadi semakin penting mengingat meningkatnya kebutuhan keterampilan AI dalam dunia kerja. Menurut laporan Work Trend Index yang Microsoft dan LinkedIn keluarkan di awal tahun 2024, 69% pemimpin di Indonesia menyatakan bahwa mereka tidak akan merekrut seseorang tanpa keterampilan AI. Sebanyak 76% bahkan cenderung merekrut kandidat dengan pengalaman kerja yang lebih sedikit namun handal menggunakan AI, dibandingkan kandidat berpengalaman tanpa kemampuan AI.
“Dengan sekitar 70% penduduk Indonesia berada dalam usia produktif, membekali mereka dengan keterampilan AI yang tepat menjadi kian penting. Sebab, kita sebagai talenta Indonesia lah yang akan mampu membawa Indonesia melaju, menuju Indonesia Emas 2045. Untuk itu, ElevAIte Indonesia akan berfokus pada pembekalan keterampilan mengadopsi AI secara bertanggung jawab. Mulai dari menggunakan tools AI agar dapat menyelesaikan pekerjaan dengan lebih cepat dan dengan kualitas yang lebih baik, hingga mengembangkan solusi AI untuk menciptakan nilai tambah dan menjawab permasalahan nasional yang paling mendesak. Penting untuk diingat bahwa transformasi AI bukan hanya transformasi teknologi, melainkan transformasi nasional. Kami merasa terhormat dapat bermitra dengan Kemkomdigi dan segenap ekosistem nasional untuk memberdayakan talenta Indonesia,” ujar Dharma Simorangkir, Presiden Direktur Microsoft Indonesia.
Guna mencapai target 1 juta pembekalan keterampilan AI bagi masyarakat Indonesia hingga tahun 2025 mendatang, implementasi ElevAIte Indonesia akan terbagi ke dalam lima pilar utama, dengan Biji-Biji Initiative dan Dicoding sebagai mitra pelatihan. Kelima pilar tersebut:
Menyiapkan lembaga pemerintah untuk mendorong kecakapan AI nasional. Pilar ini berfokus pada pemberian pelatihan keterampilan AI bagi aparatur sipil negara, penguatan kapabilitas keamanan siber di lembaga pemerintahan, dan inisiasi pelayanan publik berbasis AI.
Integrasi AI di industri strategis nasional. Pilar ini berfokus pada percepatan transformasi AI bagi pelaku industri Indonesia, mulai dari UMKM hingga enterprise, guna meningkatkan inovasi dan menciptakan nilai ekonomi AI baru.
