Sungguh Memilukan! Ibu dan Bayi Disekap Di Tempat Anjing Tidur Dan Terdapat Kotoran

JAKARTASATU.COM— Tragis dan memilukan terjadi penyekapan seorang ibu rumah tangga, Nadia (22) bersama seorang bayi masih berusia 1,2 tahun di dalam sebuah ruangan kecil ukuran 1×1,5 meter. Hal itu diduga dilakukan seorang manajer pabrik pengolahan crude palm oil (CPO) PT Payung Mitrajaya Mandiri, Asa Marpaung seolah-olah tak memiliki hati nurani. Asa tega melakukan penyekapan tersebut.

Ruangan sempit tersebut merupakan bagian dari bangunan yang hampir mirip tempat pos penjagaan dan berada di depan pojok kiri kantor atau pabrik CPO perusahaan tersebut terletak di lingkungan Desa Maras Senang, Kecamatan Bakam, Kabupaten Bangka.

Parahnya lagi, Nadia dan bayinya ini ditempatkan dalam satu ruangan berukuran sempit dan terdapat kotoran anjing. Kejadian memilukan terhadap ibu dan anaknya hingga menyedot perhatian warga desa setempat ini terjadi, Kamis (5/12/2024) sore.

Berawal sebelumnya pihak manajemen baru mengetahui jika salah seorang pekerja (sopir truk) PT PMM telah melakukan tindak pencurian bahan bakar minyak (BBM) jenis solar milik perusahaan sawit ini.

Atas kejadian itu pihak perusahaan justru menuding jika pelaku pencurian solar (sopir) tak lain yakni suami Nadia, namun pelaku diduga kabur. Meski begitu pihak manajemen PT PMM justru entah alasan apa, pada Kamis (5/12/2024) sore langsung menyandera istri pelaku (Nadia) termasuk anak pelaku yang masih berusia 1,2 tahun ikut disandera bahkan disekap dalam ruangan sempit bekas tempat anjing tidur.

Sementara informasi yang berhasil dihimpun jika tindak penyanderaan/penyekapan terhadap ibu dan anak ini diduga dilakukan oleh sang manajer PT PMM (Asa Marpaung), dan tindakan keji ini diduga dilakukan Asa Marpaung diduga atas perintah dari pimpinan tertinggi atau pemilik (owner) perusahaan sawit tersebut.

Selain itu, selama mendapat perlakuan penyekapan di ruang sempit. Nadia dan anak balitanya tak diberikan makan minum oleh sang manajer pabrik. Bahkan Nadia pun mengaku saat malam hari sang balita kerap menangis lantaran merasa kedinginan dan bila tak kuat menahan rasa lapar saat disekap di ruangan sempit tersebut.

Selain itu informasi lainnya pun menyebutkan dalam aksi penyanderaan/penyekapan tersebut, Kamis (5/12/2024) sore diduga sang manajer pabrik (Asa Marpaung) dibantu oleh sejumlah tenaga petugas keamanan (Satpam) perusahaan.

Akibatnya, sejumlah petugas Satpam PT PMM akhirnya turut menjalani pemeriksaan penyidik Satres Polres Bangka tak terkecuali sang manajer pabrik, dari Jumat (6/12/2024) sore itu hingga menjelang tengah malam.

Kasus penyekapan ibu dan anak ini sempat publik di media sosial (medsos) atau akun face book (FB) dengan nama Jok Bangka, bahkan video singkat seorang ibu dan anak balita terlihat jelas dalam postingan, Rabu (4/12/2024) di akun Jok Bangka hingga mengundang perhatian sejumlah netizen.

Namun untuk sekedar diketahui, sejumlah warga Desa Maras Senang pun dihebohkan dengan aksi yang dilakukan oleh dua orang petinggi organisasi Perkumpulan Putra-Putri Tempatan (Perpat) di Bangka Belitung, Dr Andi Kusuma SH MKn CTL dan Budiyono SH atas kedatangan mereka menemui korban yakni Nadia dan anak balita di sebuah mess PT PMM, Jumat (6/12/2024) siang sekitar pukul 2 siang.

Pantauan tim RMN di lokasi, bangunan mess karyawan tersebut justru terletak tak jauh dari lokasi pabrik pengolahan CPO PT PMM atau berjarak sekitar 100 meter siang itu terlihat ramai oleh kumpulan warga di lingkungan mess setempat, diduga warga ingin menyaksikan langsung bagaimana kondisi korban (Nadia & anak) siang itu pasca dikeluarkan dari penyekapan.

Setiba di lokasi, Andi Kusuma dan Budiyono termasuk tim pejuang Perpat langsung disambut warga yang berkumpul di mess karyawan PT PMM. Tanpa menunggu waktu, rombongan Andi Kusuma pun langsung menyambangi mess yang ditumpangi korban (Nadia & keluarga).

Selanjutnya, usai mendengar keterangan dari korban (Nadia) dan warga, Andi pun bersama timnya langsung mengajak warga setempat termasuk Kepala Desa Maras Senang dengan berjalan kaki untuk segera mendatangi kantor manajemen perusahaan perkebunan sawit tersebut yang terletak di kawasan pabrik CPO.

(Yoss/Jaksat)

Sumber : The Journal Indonesia on Line