CATATAN Aendra MEDITA*)
TULISAN saya pekan lalu membangun ruang kebudayaan yang bermartabat dan kuat membutuhkan komunikasi strategis yang mampu menjembatani berbagai pihak. Ada beberapa elemen yang dapat memperkuat ruang kebudayaan dimana ruang ini adalah soal Identitas dan Nilai Lokal yang kuat mengangkat kekayaan budaya sebagai fondasi utama. Identitas ini harus dikelola dengan narasi yang kuat untuk menginspirasi dan memperkuat rasa bangga masyarakat terhadap warisan budaya mereka.
Nah saya juga ingat bahwa tokoh dunia sekelas Barack Obama (Mantan Presiden AS) “Indonesia is a part of me.” dan Obama memuji keberagaman budaya Indonesia dan semangat toleransi masyarakatnya yang mampu hidup harmonis meski berbeda-beda.
Tokoh lain dunia yang kerap menyebut Indonesia hebat terutama terkait kekayaan alam, keragaman budaya, dan perannya di panggung internasional adalah Nelson Mandela (Tokoh Perdamaian Dunia) yang pernah mengatakan bahwa “Indonesia has shown the world how unity in diversity can be achieved.” Mandela mengakui keberhasilan Indonesia dalam menjaga persatuan di tengah keragaman yang luar biasa.
Saya bangga dengan Indonesia yang bisa menjadi kekuatan global yang hebat bukan tanpa perjuangan namun Indonesia akan menjadi bangsa besar jika:
Pendidikan Berkualitas Merata
Pendidikan yang inklusif dan merata di seluruh pelosok negeri, ditunjang oleh kurikulum yang relevan, tenaga pendidik berkualitas, serta akses teknologi, akan mencetak generasi unggul.
Kepemimpinan yang Visioner dan Berintegritas
Pemimpin yang berpikir jangka panjang, berani mengambil keputusan strategis, dan mampu memberantas korupsi, tak lakukan kolusi bahkan nepotisme akan membawa Indonesia ke tingkat yang lebih tinggi.
Pengelolaan Sumber Daya Alam yang Bijak
Kekayaan alam harus dikelola secara berkelanjutan dengan menyeimbangkan kepentingan ekonomi, sosial, dan lingkungan demi keberlanjutan generasi mendatang untuk Indonesia terang lebih cemerlang
Inovasi dan Teknologi Lokal
Mendukung riset, inovasi, dan pengembangan teknologi dalam negeri yang mendorong kemandirian bangsa di era globalisasi untuk bersaing didunia global.
Persatuan dalam Keberagaman
Mengutamakan persatuan dan toleransi dalam keberagaman budaya, agama, dan suku untuk menjaga harmoni sosial yang kokoh.
Ekonomi yang Berbasis pada Kesejahteraan Rakyat
Pembangunan ekonomi yang inklusif, mengurangi kesenjangan sosial, dan memberikan akses terhadap peluang ekonomi untuk semua warga negara.
Kemandirian Energi dan Infrastruktur
Investasi besar pada energi terbarukan, infrastruktur digital, dan transportasi untuk mendorong daya saing global.
Jika semua elemen bangsa bersinergi untuk mencapai ini, Indonesia akan menjadi bangsa besar yang dihormati di dunia.
Selain hal diatas Indonesia punya banyak yang dimiliki mulai Sumber Daya Alam, Hutan hujan tropis terbesar di dunia, Kekayaan mineral seperti emas, nikel, tembaga, dan batu bara, Laut yang kaya akan ikan dan potensi energi kelautan. Keanekaragaman Budaya. Ada lebih dari 1.300 kelompok etnis dan 700 bahasa daerah. Tradisi, tari, musik, seni, dan pakaian adat yang unik dari Sabang sampai Merauke.
Ada Potensi Pariwisata yang wow… Destinasi dunia seperti Bali, Raja Ampat, Borobudur, dan Danau Toba, Ekowisata, budaya, dan wisata kuliner yang menarik wisatawan lokal maupun internasional, Penduduk Muda dan Produktif adanya bonus demografi dengan mayoritas populasi berusia produktif saat 100 tahun Indonesia 2045.
Ragam rempah-rempah yang mendunia adalah sejarah dan Warisan Dunia yang sejak dulu diperebutkan bangsa dunia. Ada juga Situs bersejarah seperti Candi Borobudur dan Prambanan, Tradisi seperti batik, angklung, dan pencak silat yang diakui UNESCO.
Potensi Ekonomi dan Pasa, Pasar domestik besar dengan lebih dari 270 juta penduduk. Salah satu ekonomi terbesar di Asia Tenggara.
Yang paling kuat dalam hal lainnya semangat Gotong Royong dasn budaya tolong-menolong yang menjadi identitas bangsa Indonesia ini jadi kuatkan nilai-nilai ini. dan Indonesia Akan Jadi Bangsa Besar. Setujukan? Tabik…!!!
*) seorang yang peduli budaya bangsa Indonesia
JAKARTA, 16 Desember 2024