Terpilihnya Pramono Anung Sebagai Gubernur, Jalih Pitoeng Berharap Bisa Menerima Gagasan Positif Ridwan Kamil Tentang Hunian Vertikal Dalam Menata Jakarta

Jakartasatu.com– Pendiri sekaligus ketua umum Jalih Pitoeng Centre berharap agar gubernur terpilih Pramono Anung dapat menerima ide dan gagasan yang positif serta bermanfaat dari mantan rivalnya Ridwan Kamil.

Keinginan tersebut diungkapkan oleh Jalih Pitoeng yang terus mengamati perkembangan pembangunan ditanah Betawi.

Selain menyoroti kondisi sosial politik dan seni budaya Betawi, pemilik Jacindo Property ini juga berharap sekaligus mendorong agar program yang dicanangkan oleh Ridwan Kamil tentang hunian vertikal, dapat diterima dan dipertimbangkan sebagai salah satu upaya mengurangi intensitas kemacetan di kota Jakarta.

Menurut anak Betawi yang memiliki latar belakang ekonomi dan property ini, bahwa Jakarta tidak mungkin bisa menghindari kemacetan. Sehingga upaya-upaya untuk meminimalisir kemacetan tersebut perlu ada solusi.

“Salah satu upaya untuk meminimalisir tingkat kemacetan adalah hunian vertikal dengan harga terjangkau” ungkap Jalih Pitoeng, Selasa (17/12/2024).

“Oleh karena itu, kita berharap semoga mas Pram dapat menerima sekaligus mengeksekusi salah satu program terbaik dari kang Emil yaitu hunian vertikal” lanjut Jalih Pitoeng menegaskan.

Selain itu, Jalih Pitoeng juga menyoroti beberapa  wilayah padat penduduk yang perlu ditata kembali agar Jakarta menjadi lebih humanis dan terciptanya kawasan hunian yang harmonis serta layak huni sekaligus tidak sembraut.

Sebagai salah satu orang yang memahami tentang perencanaan pengembangan kawasan pemukiman yang sempat blusukan ke salah satu kawasan pemukiman saat mengalami musibah kebakaran pada awal masa kampanye pilkada, memandang perlu agar pemerintah provinsi DKI untuk memperhatikan tata letak dan rencana tapak atau Site Plan pembangunan kawasan pemukiman di Jakarta.

“Untuk menghindari ancaman kebakaran dan kesulitan masuknya mobil pemadam dan ambulan, hunian vertikal menjadi salah satu solusi terbaik untuk diterapkan” ungkap Jalih Pitoeng penuh harap.

Ditanya oleh awak media soal anggaran biaya pembangunan, sosok anak Betawi yang memiliki latar belakang dunia property dalam pengembangan kawasan pemukiman serta pasar-pasar tradisional ini mengatakan tinggal mengusulkan saja kepada mitra nya yaitu DPRD DKJ.

“Soal anggaran pembangunan kan tinggal ngomong aja sama DPRD” jawab Jalih Pitoeng singkat.

“Ini kan proyek pemerintah. Kecuali kita swasta kudu repot cari duit pinjaman atau investor” lanjut Jalih Pitoeng.

Masih menurut Jalih Pitoeng, mengapa dirinya menyoroti tentang hunian vertikal, karena menurutnya, hunian vertikal itu dapat menghindari  penggusuran yang kerap kali menjadi momok dan protes warga sekaligus tetap dapat mempertahankan kerukunan masyarakat sekitar yang ada dalam satu kawasan hunian padat penduduk tersebut.

“Hunian vertikal ini kan disamping hemat akan keterbatasan lahan, juga mengurangi penggusuran sekaligus menjaga kerukunan warga yang ada dan tinggal dalam suatu kawasan pemukiman” Jalih Pitoeng menegaskan.

“Jangan sampai gubernur memiliki predikat Penggusur” celetuk Jalih Pitoeng sambil tertawa kecil.

“Artinya, mereka tidak pindah, tapi suana dan nuansanya berubah menjadi lebih indah” pungkas Jalih Pitoeng. (Yoss)