Saudara Prabowo Subianto, Kenapa Saudara Masih Diam? Begitu Kuatkah Sihir Kekuasaan, Sehingga Saudara Lupa Pada Janji Saudara?

Oleh : Ahmad Khozinudin
Sastrawan Politik

Hari ini, kembali sampai ke telinga kita, Rempang kembali meradang. Kezaliman atas nama Proyek Strategis Nasional, terus menjajah dan menindas rakyat di negeri ini.

Tak ada lagi rasa aman dan tentram tinggal di Republik ini, meski seluruh rakyat telah membayar pajak untuk gaji polisi, tentara, juga untuk gaji Presiden Republik Indonesia. Gaji dibayar rakyat, bukan untuk sekedar menonton penderitaan rakyat. Tapi untuk membela kepentingan rakyat.

Saudara Prabowo Subianto,

Jika sebelumnya Saudara diam, karena Saudara hanya seorang Ketua Partai Politik. Jika sebelumnya Saudara diam, karena Saudara hanya seorang Menteri Pertahanan. Jika sebelumnya Saudara diam, karena Saudara hanya seorang Calon Presiden.

Tapi hari ini?

Kami segenap rakyat kehilangan alasan, untuk membenarkan sikap diam Saudara. Karena saat ini, Saudara adalah Presiden Republik Indonesia. Panglima tertinggi TNI, sekaligus atasan langsung Polri.

Tak bisakah, Saudara menggerakkan alat Negara, untuk melindungi rakyat Saudara? Apakah Saudara, tak menyisakan sedikit keberanian, untuk kembali menjadi laki-laki, dan bertindak selayaknya seorang laki-laki?

Untuk penindasan rakyat Banten, yang dirampas tanahnya oleh Aguan berdalih PSN, Saudara masih belum bersikap. Sekarang, Rakyat Rempang yang malang, kembali meradang karena tanahnya akan dirampas Tommy Winata, Saudara juga masih terus diam?

Sebenarnya, siapa yang berkuasa di negeri ini? Saudara selaku Presiden Republik Indonesia atau Sugiyanto Kusuma? Saudara selaku Presiden Republik Indonesia atau Tommy Winata?

Saudara Prabowo Subianto, saya ingatkan kepada Saudara, mungkin Saudara mulai lupa dengan janji Saudara:

_”Saya telah mewakafkan hidup saya untuk negara dan bangsa Indonesia, saya telah mendarmabaktikan sisa hidup saya untuk rakyat Indonesia”_

Saudara Prabowo Subianto, kata-kata diatas adalah kata-kata Saudara. Saat ini, adalah saat yang tepat untuk membuktikan kata-kata Saudara.

Jangan biarkan rakyat berputus asa, merasa tak memiliki Saudara selaku Presiden Republik Indonesia. Jangan sampai ada anggapan rakyat, yang berkuasa di Republik ini bukan Saudara, melainkan Sugiyanto Kusuma dan Tommy Winata. [].