Foto: Presiden Prabowo di KTT D-8/tangkapan layar

JAKARTASATU.COM– Presiden RI Prabowo Subianto mengungkapkan kondisi terkini umat muslim dunia kepada pemimpin-pemimpin KTT D-8, di Kairo, Mesir. Muslim kata Prabowo, tidak lagi dihormati, suaranya tidak lagi dipedulikan, bahkan untuk hak asasi manusia (HAM), muslim tidak mendapatkannya.

“Saya menyerukan, untuk mari kita, negara-negara muslim menyadari apa yang terjadi. Kita tidak sedang dihormati. Mereka tidak peduli dengan suara kita,” tekan Presiden Prabowo.

“Sekali lagi saya katakan, mereka tidak peduli dengan suara kita. Hak asasi manusia bukan untuk orang muslim. Inilah kenyataan,” tambahnya.

Prabowo mengaku sedih atas kondisi itu. Padahal, populasi muslim dunia adalah 2 miliar orang. 25 persen dari dunia adalah muslim. Memiliki sumber daya yang besar. Tapi tidak bisa bersatu.

“Kita bertengkar di antara kita sendiri. Dan kemudian ketika saudara-saudara kita sedang dihancurkan maka kami memberikan beberapa pernyataan dukungan, dan kami kirim bantuan kemanusiaan,” kata Prabowo.

Prabowo pun mengajak dunia muslim untuk bersatu. Bekerja sama agar memiliki satu suara dan tidak terpecah belah.

“Devide et Impera. Itulah hukum imprealisme selama ribuan tahun. Dan kita terpecah setiap hari. Kita melihat Sudan. Pemimpin muslim melawan pemimpin muslim,” terangnya.

“Kita melihat pemimpin muslim Libya melawan pemimpin muslim. Kita melihat pemimpin muslim Yaman melawan pemimpin muslim. Kapan ini akan berakhir? Bagaimana kita bisa membantu Palestina jika kita bertengkar satu sama lain?” imbuh Prabowo.

Prabowo menyatakan hal di atas sebagai penguatan sekaligus penegasan bahwa Indonesia selalu mendukung Palestina yang kerap mendapat perlaku kejam dari penjajah “israel”.

“Kita berkumpul hari ini sekali lagi untuk mengutuk pelanggaran keterlaluan terhadap hukum internasional terang-terangan dan mencolok kekejaman yang dilakukan,” kata Prabowo. (RIS)