Komite Advokasi Difabel Indonesia Inklusi Gelar Hari Difabel dan Hari Ibu:  “Refleksi Perjuangan Inklusi Indonesia”

JAKARTASATU.COM– Dalam rangka memperingati Hari Difabel Internasional (HDI) 2024 dan Peringatan Hari Ibu (PHI) 22 Desember 2024, Komite Advokasi Difabel Indonesia Inklusi (KADI Inklusi) bekerja sama dengan Raudhatul Athfal Umar Bin Khattab, serta didukung oleh lebih dari 600 keluarga Difabel, melaksanakan kegiatan “Refleksi Perjuangan Inklusi Indonesia,” pada tanggal 20 Desember 2024, di Auditorium Youth Center, pada pukul 19.00-21.30 WIB.

Acara ini dimaksudkan sebagai wadah refleksi terhadap problematika kehidupan inklusi di Indonesia. Inklusi juga menyoal tuntutan pemahaman yang sama akan adanya kesetaraan dan saling memahami akan adanya keberagaman.

“Kesadaran masyarakat akan adanya warga difabel masih sangat kurang, dan masih adanya stereotype negatif terhadap difabel,” kata Pengurus KADI Inklusi yang juga sekaligus Panitia Pelaksana, Rani Nuraini kepada wartawan.

“Seperti contohnya, kita bisa lihat dalam kehidupan sehari-hari menyangkut sarana-prasarana yang dapat menunjang kehidupan warga difabel belum memadai, ” imbuhnya.

Rani Nurani menuturkan alat bantu jalan (guiding block) yang seharusnya diperuntukan untuk petunjuk arah warga Tuna Netra banyak yang rusak dan disalahgunakan oleh pihak lain non difabel, seperti untuk tempat parkir, tempat jualan, dan lain sebagainya. Beberapa fasilitaspun hanya diperlihatkan sebagai formalitas saja tanpa dipikirkan kegunaannya.

“Difabel masih dianggap sebagai pihak yang dilindungi dan dijaga saja, bukan pihak yang memiliki hak untuk berpartisipasi dan berkontribusi secara utuh dalam masyarakat,” tandas Rani.

‘’Tidak Sama bukan Berarti Tidak Mampu,’ tandasnya lagi.

Acara dihadiri oleh lebih dari 600 kelurga difabel, terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak difabel. Penggabungan acara HDI dan PHI dimaksudkan sebagai bentuk apresiasi yang mendalam terhadap peran ibu sebagai garda terdepan dalam mendidik, merawat dan mengawasi anak difabel, tambah Rani.

Pelaksanaan acara ini sempat terjadi krodit saat Plt. Wali Kota Jakarta Timur meninggalkan tempat setelah memberikan sambutan, sehingga Rundown yang audah ditetapkan menjadi berubah, membuat anak-anak difabel yang akan tampil menunggu agak lama.

“Ya sudahlah, karena ini sudah terjadi. Saya sempat maju ke depan panggung memberikan motivasi kepada anak-anak difabel untuk tetap tampil. Alhamdulillah mereka dengan riang Gembira tetap perform,” papar Rani.

“Tema Inklusi menjadi jargon utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Inklusi merupakan kenyataan bahwa Tuhan menciptakan setiap makhluknya dalam bentuk yang berbeda. Dan perbedaan merupakan kehendak Tuhan. Siapapun yang menafikan perbedaan itu artinya mereka menentang kehendak Tuhan, ungkap Rani.

Di tempat terpisah, ibu Susan salah satu Panitia mengatakan, bahwa persiapan Latihan anak-anak difabel untuk perform hanya dilakukan 2 kali.

‘Ini sudah luar biasa, bayangkan anak-anak difabel mampu perform dalam waktu singkat. Mereka sangat bersuka cita diberikankan kesempatan untuk berparsisipasi perform di atas panggung. Ada sekitar 17 group perform anak-anak difabel. Mereka sangat antusias sekali, ungkap ibu Suan.

Susan mengemukakan antusiasme peserta yang mayoritas ibu-ibu dan anak difabel sangat terlihat. Anak-anak Difabel mendapatan kesempatan yang sama untuk tampil di panggung disaksikan oleh banyak orang, mereka bisa percaya diri tampil. Ini tentunya mukziat buat kami

Lebih lanjut Rani menjelaskan program KADI Inklusi, akan terus menyusun program dan kegiatan yang produktif untuk keluarga Difabel.

Selain itu juga Rani mengatakan KADI Inklusi sering melaksanakan kegiatan Parenting Skill dan memberikan pelatihan-pelatihan keterampilan kepada warga difabel secara gratis.

“KADI Inklusi memiliki banyak program, antara lain pelatihan keterampilan untuk warga Difabel, dan bekerja sama dengan Raudhatul Athfal Umar bin Khattab  melaksanakan pendidikan RA/TK Gratis,” tutur Rani.

Ia mengajak, khususnya kepada orang tua untuk terus menerus menumbuhkan semangat bergotong royong demi tumbuh-kembangnya anak-anak kita.

“Mari kita terus dukung perjuangan Inklusi. Ingat, kita dilahirkan berbeda, namun tidak sama (berbeda) bukan berarti kita tidak mampu,” seru Rani

KADI Inklusi  bersama Raudhatul Athfal Umar Bin Khattab mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Kota Madya Jakarta Timur yang telah memfasilitasi tempat acara ini, khususnya kepada Plt. Wali Kota Jakarta Timur beserta jajarannya yang sudah menghadiri acara ini.

Selain itu mengucapkan terima kasih kepada ibu-ibu pejuang inklusi yang hebat dan bersemangat tanpa lelah dalam mensukseskan acara ini hingga selesai. (Yoss)