SECURITY
Oleh : Girarda
Pemerhati sosial
Akhir-akhir ini kita dikejutkan dengan pemberitaan tentang uang palsu yang jumlahnya fantastis, ratusan triliun, mata uang dan surat berharga. Uang palsu tersebut sangat rapi sehingga susah dibedakan dengan yang asli. Tentu itu dihasilkan dari mesin yang cukup canggih dan tenaga yang mumpuni. Tempat produksinya, surprise, di perpustakaan universitas keagamaan negeri. Berlangsung sudah cukup lama, berawal di tempat lain sejak 2010. Selintas teringat pelajaran sejarah tentang PRRI/PERMESTA.
Bagaimanakah hal semacam uang palsu tersebut bisa terjadi cukup lama, dengan jumlah yang diketahui fantastis, di lokasi institusi pemerintahan. Bagaimana tentang security uang asli kita yang nyaris bisa bobol/ditiru. Bagaimana security pengawasan kok bisa berlangsung begitu lama di tempat institusi pemerintah pula. Jadi teringat security data negara juga data pribadi dengan jebolnya Pusat Data Nasional PDN beberapa bulan yang lalu. Bagaimana recovery pemulihan data dan siapa yang mesti bertanggung jawab. Sebelumnya lagi tentang jebolnya data pribadi untuk keperluan pemilu. Jebolnya pertahanan asuransi Jiwasraya, Bumiputera, Asabri, sehingga ribuan nasabah dirugikan. Bagaimanakah securitynya.
Rakyat yang dibebankan berbagai macam pajak, yang kontribusi untuk APBN sekitar 80%, bila analogi di perusahaan sebagai pemegang saham mayoritas, tentu tidak puas dengan kinerja di bidang security seperti ini. Kemana saja selama ini, apa saja kerjanya. Rakyat sebagai pemegang saham mayoritas tentu ingin negeri ini tegak berdiri, jaya, bisa berjalan normal tanpa penyimpangan. Elemen elemen penyimpangan yang berpotensi pelemahan negara, apalagi sparatis mesti minggir. Ayo masuk tahun baru dengan semangat baru, Indonesia tegak lurus tanpa penyimpangan.