Aendra MEDITA/ist

KORUPSI ITU …….BAYANGAN DI TENGAH GEMERLAP KEKUASAAN

CATATAN Aendra RHENOZ MEDITA*)

SATU yang mengejutkan sebuah Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP), yang bukan abal-abal ini sebuah lembaga internasional yang berfokus pada pelaporan kejahatan terorganisir dan korupsi, baru-baru ini mengguncang panggung politik Indonesia dengan memasukkan nama mantan Presiden Joko Widodo ke dalam daftar finalis tokoh dunia terkorup tahun 2024. Dalam laporan tersebut, OCCRP mengindikasikan adanya dugaan keterlibatan Jokowi dalam berbagai kasus korupsi selama masa jabatannya, meskipun detail spesifik kasus ini masih menjadi perdebatan. Ini beredar pada jelang awal tahun. Dan ini menjadikan semua terbelalak.

Sebelumnya dimalam natal Hasto Kristiyanto yang merupakan Sekjen Partai Demokrasi Indonesia (PDIP) Perjuangan dijadikan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus suap terkait penghilangan jejak Harun Masiku, buron terkenal yang diduga terlibat dalam pengaturan jabatan politik pergantian antar waktu (PAW). Kasus ini memunculkan pertanyaan besar tentang integritas partai dan kepemimpinan politik di Indonesia.

Memang tak ada tanggapan, Hasto memilih bungkamsaat semua bertanya terutama media. Namun, ia menyatakan secara standar bahsanya ikuti proses hukum yang berlaku. “Saya percaya pada keadilan dan akan membuktikan bahwa saya tidak bersalah,” ujarnya singkat. Pernyataan ini tak cukup untuk meredakan kritik publik yang menganggap korupsi sudah menjadi penyakit kronis di tubuh politik Indonesia.

Ironi Malam Natal dan Awal Tahun

Yang menarik, perkembangan kasus ini mencuat di tengah perayaan Natal dan pergantian tahun, momen yang biasanya menjadi refleksi spiritual dan harapan baru bagi bangsa. Bagi banyak orang, ironi ini begitu menyayat: saat rakyat Indonesia merayakan kasih sayang dan kejujuran, dugaan praktik korupsi justru menjadi sorotan utama dunia

PDI Perjuangan, partai yang menjadi tempat Jokowi dan Hasto bernaung, juga berada di bawah tekanan besar. Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, menanggapi isu ini dengan menyerukan evaluasi internal dan menegaskan pentingnya menjaga integritas partai di tengah badai kritik.

Bayangan Korupsi dan Reaksi Jokowi dalam jelang pergantian tahun dimana menanggapi laporan tersebut, Jokowi dengan tegas meminta bukti konkret atas tuduhan itu. Dalam pernyataannya, ia mengatakan, “Saya siap menghadapi segala bentuk tuduhan, tetapi tunjukkan buktinya. Transparansi adalah hal yang utama.”

Namun, kritik publik menguat, terutama di media sosial, yang memandang laporan OCCRP ini sebagai refleksi lemahnya pengawasan terhadap pejabat tinggi negara.

Di tengah badai tudingan ini, Joko Widodo juga meminta agar lembaga-lembaga penegak hukum, termasuk Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), bekerja secara independen tanpa tekanan politik. Ia mengingatkan pentingnya menjaga kepercayaan rakyat terhadap demokrasi dan hukum. Jika menyimak itu maka ini KPK di uji Integritas dan Independensinya. Sanggupkah KPK?

Jika saat ini KPK kini berada di tengah persimpangan jalan. Di satu sisi, lembaga ini harus membuktikan bahwa mereka masih bisa dipercaya untuk memberantas korupsi tanpa pandang bulu. Di sisi lain, kasus ini menjadi ujian berat, mengingat nama besar seperti Joko Widodo dan Hasto terlibat dalam narasi yang namanya Korupsi itu.

Memang KPK menyatakan telah mengumpulkan bukti-bukti yang kuat untuk mendalami keterlibatan Hasto. Sementara itu, tudingan terhadap Joko Widodo membutuhkan investigasi lebih lanjut. Publik berharap KPK bisa bekerja transparan tanpa intervensi dari kekuasaan politik.

Gedung KPK, dok. JAKSAT

Kasus nama Joko Widodo masuk dalam daftar lima besar sebagai pemimpin paling korup di dunia. Pertama adalah mantan Presiden Suriah Bashar Al Assad. Assad menjadi pemenang Person of the Year 2024 in Organized Crime and Corruption.

Tokoh-tokoh lain masuk sebagai finalis berdasarkan voting terbanyak dari para pembaca hingga jurnalis di dunia. “Kami meminta (voting) nominasi dari para pembaca, jurnalis, juri Person of the Year, dan pihak lain dalam jaringan global OCCRP. Para finalis yang memperoleh suara terbanyak tahun ini adalah: Presiden Kenya William Ruto, Mantan Presiden Indonesia Joko WidodoPresiden Nigeria Bola Ahmed TinubuMantan Perdana Menteri Bangladesh Sheikh HasinaPengusaha India Gautam Adani,” demikian laporan OCCRP, Selasa (31/12/2024).

Kasus ini tidak hanya menjadi pengingat tentang bahayanya korupsi dalam politik, tetapi juga tentang pentingnya membangun budaya integritas. Di tengah perayaan awal tahun ini, masyarakat Indonesia berharap agar hukum dapat ditegakkan tanpa pandang bulu dan agar korupsi tidak lagi menjadi bagian dari narasi bangsa.

Bagaimanapun juga, awal tahun kali ini akan dijadikan Outlook 2025 dan akan melihat masa lalu dimana momen refleksi yang pahit bagi bangsa sudah lama terlalu terpuruk. Di balik gemerlap kembang api, ada bayangan gelap yang menuntut keberanian, kejujuran, dan tindakan nyata untuk melawannya. Sebab kedepan KORUPSI ITU harusnya Jangan jadi Bayangan di Tengah Gemerlap Kekuasaan. Tabik…!!!

*) Analis dan peneliti di Pusat Kajian Komunikasi Politik Indonesia (PKKPI) dan Pencinta Kopi, Anti Korupsi

Jagakarsa, Jakarta, 1 JANUARI 2025