ANIES – AHOK
Oleh : Girarda
Pemerhati sosial
Awal tahun ini terdengar berita bahwa Anies dan Ahok akan membuat ormas. Tentu banyak yang bertanya lanjutannya. Ormas macam apa, bagaimana visi misinya. Apakah ormas itu sebagai cikal bakal Partai Politik.
Menilik masa lalu kedua nama itu pernah punya titik pijak yang berbeda. Ahok yang terpeleset kata Al Maidah yang kemudian menimbulkan reaksi mengharu biru, muncul nama Anies terangkat ombak yang kemudian terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017. Bisa dikatakan Anies dapat efek gelombang pasang Al Maidah.
Tentang rencana duet pembentukan ormas baru apakah akan sukses menambang dukungan publik. Bukankah Anies dan Ahok itu ‘masa lalu’. Banyak yang kecewa terhadap pergerakan mereka sebelumnya. Kadang publik kaget dan heran terhadap realita yang ada. Tentu kita tidak bisa meramalkan secara tepat bagaimana prospek keduanya ke depan. Bisa jadi ada ceruk simpati publik selain dari model-model sebelumnya.
Duet Anies – Ahok bisa juga dari bertemunya 2 latar belakang yang berbeda, tapi juga ada kesamaan. Keduanya dipersepsikan sebagai minoritas, yang sering dibully. Keduanya pernah jadi Gubernur DKI Jakarta. Ahok dipersepsikan memiliki dukungan kuat dari pemodal besar. Anies dipersepsikan kurang ramah terhadap pemodal besar, melekat memori penutupan Alexis, beberapa klub malam, usulan menarik saham DKI Jakarta terhadap perusahan bier, pembatalan sebagian pulau buatan.
Terhadap keduanya yang ingin membuat ormas, terbukalah jalan ke panggung nasional. Tentang persepsi bahwa keduanya merupakan ‘masa lalu’ mesti ditepis dengan upaya baru yang penuh semangat. Sejalan dengan harapan mayoritas masyarakat Indonesia, untuk hidup lebih sejahtera, berkurang ketimpangan sosial, perlakuan hukum yang lebih berkeadilan, hidup dalam kedamaian tanpa konflik sosial, hidup aman tanpa ketakutan. Anies dengan pengalaman sebagai Gubernur DKI Jakarta yang meraih status WTP dari BPK dan berbagai penghargaan nasional maupun internasional semoga bisa mewarnai kehidupan berbangsa dan bernegara ke depan.