DARI DORA EMON HINGGA “NDORO OMON”

Oleh Agung Marsudi

Seekor macan tidak akan bisa berburu hanya dengan mengaum saja. Artinya apa?

DORAEMON punya “baling-baling bambu” untuk mengatasi segala persoalan. Sedang Si “Ndoro Omon” punya apa. Sebab untuk mengatasi persoalan bangsa, tidak cukup diselesaikan dengan “Omon-Omon”. Perlu revitalisasi cara pandang bangsa ini terhadap dirinya sendiri, baik aspek alamiah yang merupakan potensi, maupun aspek sosial sebagai modal yang bergerak dinamis.

Dua aspek tersebut menjadi bagian dari konsep Wawasan Nusantara, yang mulai sayup terdengar dalam keseharian kehidupan bernegara-bangsa. Di tengah dinamika pancagatra; ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan, mengalami perubahan yang cepat dan eksponensial.

Era disrupsi, di mana inovasi, teknologi, dan perubahan sosial bergerak secara signifikan mengubah cara hidup, bisnis, dan cara pandang bangsa-bangsa terhadap nasib global (geopolitik). Doraemon memiliki sebuah kantong ajaib (kantong empat dimensi) yang berisi alat-alat ajaib dari masa depan. Sedang “Ndoro Omon” sibuk asik dengan gegar digital.

Bangsa ini dijejali informasi setiap hari, tapi semakin tak mengerti, apa yang seharusnya dimengerti. Patologi sosial, dan setumpuk persoalan bangsa dibiarkan “mubal” (lebih dari sekedar viral).

Politiknya narsis, abai bahaya perang asimetris.

Jakarta, 6 Januari 2025