EDITORIAL JAKARTASATU.COM: PSN, PIK 2 & PARTAI ITU…

Hmmm kali ini ada yang lucu, aneh dan juga mungkin bisa jadi absurd. Sebuah partai ditangan ketua Fraksi–nya eh…awalnya dia tak memahami dan dia merasa akan kirim rilis, tapi bertanya balik, menurut kamu bagaimana kasus itu (PIK). Ini seakan mancing atau pura-pura tak tahu atau ngetes. Intinya akibat itu di sewot dan sedikit kesal, katanya.

Dan akhirnya lalu media ini turunkan tulisan dengan kasih judul “Belum Memahami Masalahnya Secara Detail, Nanti Disampaikan Rilis kepada Wartawan” eh makin panas dan malah kirim ajudan. Dan malah seolah intimidasi.

Maka sebuah Editorial ini adalah langkah yang sangat ingin menyampaikan narasi dan pesan secara langsung ke publik agar –terutama– untuk isu seperti PIK2 atau komunikasi politik partai itu harus lebih elegan dan cerdas. Ini juga bagian yang akan menggambarkan inti pesan agar jelas kemana Komitmen untuk Transparansi dalam Isu PIK2 atau PSN ini yang sudah berbulan-bulan  mengelinding. Karena kita tahu selama beberapa bulan terakhir, isu PIK2 telah menjadi perhatian masyarakat. Sebagai partai harusnya yang berdiri untuk keadilan dan kesejahteraan rakyat, dam paham untuk memberikan pandangan yang jelas terkait masalah ini.

Penjelasan dan Sikap yang cerdas itu oleh partai itu harusnya jelaskan sikap elegan dengan tegas dan berbasis fakta. dan harusnya tunjukkan empati kepada masyarakat yang terlibat dalam isu ini lewat media.

“Partai…. harus memahami keresahan masyarakat terhadap pelaksanaan proyek PIK2. Kami mendukung evaluasi yang transparan untuk memastikan manfaat proyek ini dapat dirasakan oleh seluruh rakyat Indonesia. Sebagai partai politik, kami juga tengah mempelajari detail masalah ini agar dapat memberikan solusi yang tepat.”

Bukan malah nuduh Judul Aneh ente nih?? Wartawan baru atau media baru yah,?

Harusnya narasi solusi tawarkan jalan keluar jangan hanya menyoroti masalah judul, media punya kewajiban menyampaikan bahwa parti anu.. ini kan bikin rilis, namun sampai kini belum juga ada, itu sedikit  berikan solusi.

Apa perlu kami kasih contoh misalnya:  Mendorong pemerintah untuk segera membuka dialog dengan masyarakat terdampak, dan kami siap menjadi bagian dari solusi dengan mengajukan evaluasi melalui jalur legislatif.
Seruan lainnya positif dan optimisme yaitu dengan ajakan yang membangun kepercayaan publik. Bukan malah mengunakan ajudan dan menghungi keberatan terhadap Judul Beri judul merasa media terlalu cepat mengambil kesimpulan dari percakapan informal melalui WA dan menjadikannya sebagai dasar untuk sebuah berita, khususnya bagian judul. Kami sebenarnya menyampaiak bahwa partai ini akan beri informasi, tapi malah dituduh dan menganggap bahwa media seharusnya menunggu rilis resmi terlebih dahulu.
Sepertinya saja tafsir dan ada Ketegangan padahal Akibat Protes yang Berlarut-larut soal PIK. Masalah PIK2 ini sudah berjalan selama 7 bulan, dengan aksi dan protes yang terus terjadi. Apa partai ini mungkin merasa berada di bawah tekanan? Media, sehingga mereka berharap narasi yang keluar kok lama rilis resminya. Sikap defensif ini mencerminkan upaya mereka untuk menjaga reputasi di tengah isu yang sedang berkembang.
Kami media dan Independensi, dari sisi media, wartawan tampaknya hanya menjalankan tugas dengan menginformasikan situasi terkini, termasuk bahwa rilis dari pihak partai ini  masih dalam proses. Ini adalah hal yang wajar dalam dunia jurnalistik, terutama jika isu tersebut sudah menjadi perhatian publik selama berbulan-bulan.
Dalam analisis komunikais politik pihak partai dengan sikap defensif ini bisa jadi karena mereka merasa tidak siap menghadapi tekanan publik terkait isu kasus PIK2, PSN. Ketegangan juga mungkin menunjukkan adanya upaya mengontrol narasi yang keluar di media.
Pihak Media memiliki kewajiban untuk menginformasikan publik, dan pemberitaan tentang kasus yang sudah berjalan lama, meski hanya berdasarkan percakapan singkat, dapat dianggap relevan selama informasinya akurat.
Nah kami melihat partai baiknya pastikan proses komunikasi dengan media lebih profesional, seperti memberikan rilis tepat waktu dan menjaga transparansi cepat terutama dalam isu sensitif apapun seperti yang saat ini lagi ramai.
Dalam komunikasi politik, kecepatan dan ketepatan informasi adalah kunci untuk menjaga reputasi. Strategi untuk memperbaiki komunikasi politik, terutama dalam menangani isu seperi kasus itu, hendaknya Respons Cepat dan Tepat jangan menunda memberikan informasi. Ketika masalah mulai mencuat, segera keluarkan pernyataan awal meskipun singkat, seperti: “Kami sedang mempelajari hal ini dan akan memberikan penjelasan resmi dalam cepat.” Jangan tunggu terlalu lama alasan menyusun rilis resmi. Karena keterlambatan akan diisi oleh spekulasi media dan opini publik. Bagusnya Proaktif, bukan Reaktif, jangan hanya merespons ketika berita sudah keluar. Sebelum media memberitakan, siapkan narasi yang jelas untuk mengendalikan isu. Jadwalkan konferensi pers atau briefing untuk wartawan jika ada isu sensitif yang berpotensi menjadi perhatian besar.
Saat ini media sosial atau platform digital resmi partai untuk memberikan informasi real-time. Ini bisa menjadi first point of reference bagi wartawan (media) dan publik jangna menghina wartawan baru dan media baru, itu tak penting di lontarkan. Baiknya bangun Hubungan Baik dengan Media. Wartawan adalah mitra, bukan musuh. Berikan mereka akses informasi yang jelas dan tepat waktu. Hindari nada emosional atau menyerang fokus pada substansi dan solusi saja, karena rakyat disana (PIK-2/PSN) sedang galau dan perlu dukugan partai terutama, bukannya Anda adaalah legislalor dan juga ketau Fraksi dan dengan itu Anda di senayan  juga punya power.  Agar empati dan keberpihakan kepada rakyat dijadikan rasa peduli terhadap kepentingan rakyat  akan terlihat lebih transparan, proaktif, dan solutif dalam menghadapi isu.
Sikap partai merasa diserang secara politis melalui media ini aneh. Sikap marah kirim ajudan keberatan terhadap Judul Berita ahhh aneh bukannya Anda sudah lama jadi anggota Dewan dan katanya dekan dengan media. Jika merasa dirugikan nampaknya bukan Anda tapi rakyat disana yang kini sedang merintih…
 Sadar Ruang dan Momentum
Pahami Dinamika Medialah partai harus sadar bahwa media bekerja cepat dan membutuhkan informasi segera. Keterlambatan merilis pernyataan hanya akan memperburuk situasi.  Sikap defensif seperti yang terlihat dalam percakapan WA tadi menunjukkan kurangnya kesadaran ruang. Juru bicara harus menjaga profesionalisme dalam setiap interaksi. Partai perlu memiliki tim khusus yang memantau pemberitaan dan respons publik. Tinjau kembali strategi komunikasi, termasuk performa dan bukan ajudan yang harus berkoar, tapi baiknya juru bicara, untuk memastikan pendekatan yang digunakan efektif.
Dengan ini partai dapat meningkatkan reputasi dalam menghadapi media dan membangun komunikasi politik yang lebih baik. Bukan begitu…Tabik…(RED-ED)