Foto: tokoh Gerakan Rakyat Anti Oligarki (GRAO) di Pakuhaji, Tangerang, Banten, Rabu (8/1/2025), dok. ist

JAKARTASATU.COM– Tuntutan Gerakan Rakyat Anti Oligarki (GRAO) ke Presiden Prabowo Subianto: cabut status Proyek Strategis Nasional Pantai Indah Kapuk 2 (PSN PIK-2) dibacakan di acara Deklarasi Perlawanan Rebut Kedaulatan dari Oligarki oleh sejumlah tokoh dari berbagai lintas pergerakan. Deklarasi itu diadakan di Kampung Kramat, Pakuhaji, Tangerang, Banten, 8 Januari 2025.

“Pertama, mendeklarasikan gerakan perlawanan rakyat terhadap kezoliman Rezim Oligarki pelaku SCC (State-Corporate Crimes), secara nasional dan berkelanjutan, karena ketidakhadiran penyelenggara negara di NKRI, terutama DPR dan Pemerintah,” demikian tuntutan dalam keterangan pers diterima jakartasatu.com.

GRAO meminta Presiden RI menjamin terwujudnya proses hukum terhadap para pimpinan oligarki yang terlibat kejahatan SCC, terutama Jokowi, Aguan, Salim, Airlangga Hartatrto, Tommy Winata, dan lain-lain. “Menuntut Presiden Prabowo untuk menjalankan pemerintahan yang mandiri, berdaulat, independen, konstitusional, taat hukum, amanah dan bebas dari hipokrisi dan omon-omon.”

“Menuntut Pemerintahan Prabowo, DPR dan lembaga terkait lain memperoses ganti rugi moril dan materil bagi rakyat menjadi korban SCC PSN PIK-2.”

Kepada DPR RI, GRAO menuntut agar dibentuknya Pansus PIK-2 guna menemukan berbagai pelanggaran hukum dan kerugian negara dalam PSN PIK-2.

Selain itu, mereka juga menunutut TNI dan Polri menghentikan cara-cara represif dan intimidatif dalam pelaksanaan PSN PIK-2, termasuk menggunakan preman mengancam dan meneror rakyat

GRAP meminta BPK RI melakukan audit investigatif secara menyeluruh terhadap pelaksanaan PSN PIK-2

Terakhir, mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk bergabung bersama GRAO guna meraih cita-cita proklamasi dan mengambil Daulat Rakyat dari tangan Oligarki pelaku SCC. “Demikian kami sampaikan, atas perhatian dan tindak-lanjut yang akan dilaksanankan, terutama oleh Presiden Prabowo dan DPR RI.”

Tokoh-tokoh yang menjadi penggerak utama perlawanan rakyat dari GRAO antara lain adalah Jenderal Tyasno Sudarto, Suripto, Marwan Batubara, KH Sobri Lubis, Laks. Slamet Soebijanto, Letjen Marinir Suharto, Letjen Syamsir Siregar, KH Muhyidin Junaidi, Dindin S. Maolani, Refly Harun, Abraham Samad, Anthony Budiawan, Mayjen Soenarko, Mayjen Syamsu Djalal, Roy Suryo, M. Said Didu, M. Mursalin, Rizal Fadillah, Syafril Sofjan, Munarman, Ahmad Khozinudin, Meidy Juniarto, Edy Mulyadi, Tifauzia Tyassuma, Ismed Fassah, Kol. Sugeng Waras, Kol. Nursam, Menuk Wulandari, Dhio Suharmunastri, Ida Kusdianti, Julia Satari, dan lainnya. (RIS)